Jumat 25 Nov 2016 13:19 WIB

Kemenag Kepri Ajak Masyarakat Shalat Ghaib

Imigran Rohingya dan Bangladesh berdoa bersama.
Imigran Rohingya dan Bangladesh berdoa bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau mengajak seluruh masyarakat melaksanakan shalat ghaib untuk korban tragedi kemanusiaan di Myanmar yang meninggal, sesuai dengan imbauan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. "Juga kita diminta melaksanakan shalat ghaib untuk korban wafat, karena kita sangat berduka untuk tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi disana. Saya minta edaran dibuat untuk semua pengurus masjid yang ada di Kepulauan Riau," kata Kepala Kantor Kemenag Kepri Marwin Djamal, Jumat (25/11).

Menteri, kata dia, dalam imbauannya, menyerukan umat Islam Indonesia melaksanakan doa qunut nazilah demi keselamatan umat Islam Etnis Rohingya yang menjadi korban konflik di Rakhine State, Myanmar. Qunut nazilah adalah doa yang dibaca setelah i'tidal rakaat terakhir dalam shalat. Amalan itu disunnahkan ketika umat Islam mengalami ancaman. Sedangkan shalat ghaib adalah shalat mendoakan jenazah sesama muslim sebagai bentuk solidaritas.

Dalam kesempatan itu, Kanwil Kemenag juga mengajak seluruh jajarannya mengikuti tahsinul Quran setiap pekan. "Kami berencana untuk melaksanakan lomba hafalan juz 30 untuk pegawai dan karyawan saat HAB nanti. Saya minta rangkaian kegiatannya sudah dimulai akhir Desember 2016," ucap Marwin.

Marwin juga meminta, madrasah membuat program yang menyisakan waktu selama 10 menit kepada siswa untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang dilakukan di madrasah masing-masing sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai, dalam memperingati Hari Guru. Dia menyerahkan, teknis pelaksanaan ucapat terima kasih kepada kepala madrasah. Setiap guru dengan sesama guru lainnya diminta menyampaikan salam "Aku bangga menjadi guru profesional".

Kakanwil juga meminta kepada Bidang Pendidikan Madrasah menyampaikan kepada kepala madrasah di Kepulauan Riau agar meningkatkan disiplin siswa madrasah terutama saat jam sekolah, agar siswa tidak terlibat dalam perbuatan yang negatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement