REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam lima tahun ke depan (2016-2021), Muslimat NU telah merumuskan sejumlah langkah strategis untuk membentuk perempuan Indonesia sejahtera dan religius. Tercapainya visi jangka menengah itu akan berhasil bisa ditunjang beberapa faktor yakni layanan yang berkualitas, jejaring hingga ke akar rumput, infrastruktur TI yang memadai, pendanaan yang menunjang, serta SDM berkualitas.
Meskipun sebagian besar anggota Muslimat NU adalah ibu-ibu setengah senior bahkan ibu senior, tetapi Muslimat NU telah memulai adaptasi dengan TI. Pendaftaran Kongres XVII dilakukan secara daring.
‘’Alhamdulillah seluruh pengurus cabang se Jawa 100 persen mendaftar online. Dari total peserta 75 persen mendaftar secara online. ID card sudah menggunakan barcode dengan sistem pemindai,’’ tutur Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawangsa, Kamis (24/11).
Muslimat NU juga tak ingin tertinggal dan mengembangkan layanan keuangan digital dan layana keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai). ‘’Kami sudah dua tahun training pola keuangan inklusif ini. Saat ini pilot project sudah kami lakukan di Jabar dan Jatim,’’ kata Khofifah.
Selain itu, program pemberdayaan dan pengembangan anggota bagi masyarakat juga tetap berjalan salah satunya melalui program Desa Inklusi. Desa ini adalah desa dimana penduduknya bisa menjalankan prinsip aswaja secara utuh. ‘’Di Desa Inklusi, ideologi, kepemimpinan, proses politik, program sosial ekonomi, dan kelembagaan berdasar pada prinsip ahlu sunnah wal jamaah,’’ kata Khififah.
Menuju satu abad Muslimat NU pada 2046 mendatang, Muslimat NU melihat perlu ada modal keunggulan komparatif yang dimiliki para Muslimah yakni modal sosial, modal persatuan, modal untuk menjadi umat terbaik, modal sosial, dan modal pemikiran. Prinsip sosial yang harus dipegang Muslimat adalah sikap moderat, seimbang, toleransi, dan loyalitas tegak lurus.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyampaikan kepada hadirin, ada 536 pengurus cabang Muslimat NU dan 34 pengurus wilayah yang mendaftarkan diri mengikuti Kongres XVII Muslimat NU dengan total peserta 2.144 orang. Mereka bahkan sudah sampai di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sejak 21 November lalu.
Rangkaian Kongres XVII Muslimat NU sendiri sudah dimulai sejak Rabu (23/11) dengan pembukaan ekspo. Ekspo itu diharapkan bisa jadi jembatan pengembangan Muslimat NU dan perluasan jejaring bisnis anggota.