REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dahulu, layaknya di berbagai wilayah dimana komunitas Muslim menetap, masjid merupakan pusat kegiatan dan aktivitas ibadah. Di Inggris, fungsi masjid demikian vital. Ini karena, di masjid aktivitas dakwah dan silaturahim antar komunitas Muslim yang berasal dari berbagai negara dihelat.
Pada tahun 1990, jumlah masjid di Inggris mencapai 400. Ada perkiraan, meski belum ada data pasti, jumlahnya mencapai 1.800. Dengan populasi Muslim yang cukup banyak, wajar bila masjid di Inggris memiliki ciri khas. Salah satunya meniadakan menara dan kubah.
Arsitek Shahed Saleem menilai, meniadakan menara dan kubah bukan berarti menghilangkan ciri khas atau simbol sebuah masjid. Namun, ada upaya membuat identitas yang diharapkan mampu mewakili komunitas Muslim dari ragam budaya.
"Kami ingin mengeksplorasi dan menginsirasi orang ketika bicara tentang masjid," kata dia, seperti dilansir awsaat.com, Rabu (23/11).
Menurut Shahed, desain baru masjid di Inggris lebih dominan kubisme ketimbang lengkungan. Efesiensi ruangan dikedepankan. "Tetap saja, kita masih jaga hubungan dengan peradaban Islam," kata dia.
Shahed berasal dari India. Saat ini, sudah banyak masjid dirancangnya. Termasuk Hackney Road, East London, Aberdeen, Camberwell, South London, dan South Woodford, East London.