Jumat 18 Nov 2016 17:04 WIB

Pertama Kali, Pameran Alquran Digelar di Amerika Serikat

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Pameran manuskrip dan kaligrafi Alquran digelar di Galeri Smithsonian, Sackler, Washington DC, Amerika Serikat. Pameran Alquran dari koleksi Museum Seni Keislaman Turki ini diklaim sebagai pameran Alquran pertama di negeri Paman Sam tersebut.

Pameran ini merupakan kerjasama antara Smithsonian' Sackler Galleries dengan Museum Seni Keislaman Turki. Dalam pameran tersebut ditampilkan lebih dari 60 manuskrip Alquran, yang dikumpulkan dari berbagai zaman dan tempat. Mulai dari periode Abbasiah pada akhir Abad ke-7 hingga zaman Ottoman dan Safavid pada akhir Abad ke-17.

Guna memudahkan pengunjung untuk memahami sejarah penulisan Alquran, pameran ini terbagi dalam beberapa tema. Pengunjung dapat belajar saat Alquran dipelajari lewat tuturan hingga akhirnya ditulis di perkamen ataupun kulit binatang.

Tidak hanya itu, dalam pameran tersebut juga ditampilkan seni penulisan dan kaligrafi Alquran dengan berbagai metode yang telah dikembangkan. ''Kendati setiap Alquran memiliki isi atau teks yang identik, tapi penguasaan skill dari setiap seniman kaligrafi telah membuat setiap Alquran memiliki nilai seni yang tinggi,'' ujar kurator dari Freer and Sackler, Massumeh Farhad, seperti dikutip Arab News, Jumat (18/11).

Sejumlah manuskrip Alquran yang ditampilkan dalam pameran bertajuk 'Art of Al Quran' ini bahkan disebut-sebut mampu bertahan di masa-masa peperangan. Semua manuskrip Alquran ini merupakan koleksi Kerajaan Ottoman yang berhasil dikumpulkan pada awal Perang Dunia I dari berbagai wilayah kekuasaan Ottoman.

Pada saat itu, kerajaan Ottoman memutuskan untuk menempatkan koleksi Alquran tersebut di Museum Seni Keislaman, yang saat ini menjadi salah satu museum kebanggan pemerintah Turki. Rencananya, pameran Alquran ini akan digelar hingga 20 Februari 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement