Jumat 18 Nov 2016 10:45 WIB

Sajian Makanan Halal di Universitas Kobe

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agus Yulianto
Kobe University
Foto: kobe.ac.id
Kobe University

REPUBLIKA.CO.ID, KOBE -- Demi memberikan kenyamanan kepada mahasiswa-mahasiswa Muslim, Universitas Kobe secara khusus menyediakan menu halal di kantin universitas yang terletak di pusat Kota Kobe, Jepang, tersebut. Setiap tahun, Universitas Kobe memang menerima mahasiswa dari berbagai negara, termasuk dari negara-negara berpenduduk Muslim.

Menerima mahasiswa dari berbagai negara memang salah satu cara yang ditempuh Universitas Kobe untuk menjadi universitas berskala internasional. Alhasil, demi mendukung dan memberikan kenyamanan terhadap mahasiswa-mahasiswa muslim, maka Universitas Kobe menyediakan kantin yang memberikan pilihan makanan-makanan halal.

Sebenarnya, kantin yang menyediakan makanan halal ini sudah berdiri sejak 2014. Hanya saja, menu yang masih terbatas pada olahan tahu dan mie. Namun, sejak Oktober 2016, kantin dengan nama Lans Vegan Dinin itu telah melengkapi menu makanan halal, dengan adanya olahan daging, ayam, dan makanan sejenis kari.

Tidak hanya itu, kantin ini juga memastikan tidak menggunakan minyak atau bumbu masakan yang tidak terjamin kehalalannya. Dalam upaya untuk terus mengembangkan menu-menu makanan halal tersebut, pengelola kantin yang juga nutrisionist itu berdiskusi dan meminta pendapat dari mahasiswa-mahasiswa muslim di Universitas Kobe.

"Walaupun rasio mahasiswa muslim diantara mahasiswa internasional di sini tidak terlalu besar. Tapi, kami ingin mendengar suara dari para mahasiswa tersebut. Setidaknya sudah sebulan sejak kami mulai buka, kami sudah menyebarkan kuesioner dan meminta tanggapan para mahasiswa muslim. Idealnya, kami ingin mengembangkan pelayanan ini di semua departemen di Universitas Kobe. Ini untuk meningkatkan kenyamanan para mahasiswa," kata salah satu penanggung jawab kantin, seperti dikutip Halal Media.

Salah satu mahasiswa Muslim menyambut baik adanya beragam pilihan dalam menu tersebut. "Saya biasanya memakan //saba// (sejenis makanan jepang) untuk makan siang. Tapi sekarang saya bisa memiliki pilihan yang lebih banyak, termasuk daging," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement