Kamis 17 Nov 2016 17:06 WIB

Ilmuwan Muslim Teliti Obesitas, Ini Hasilnya

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Ibnu Sina
Foto: blogspot
Ibnu Sina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kegemukan dianggap sebagai salah satu masalah bagi sebagian orang. Kegemukan atau obesitas adalah kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga memiliki berbagai dampak bagi kesehatan, penampilan maupun psikis.

Saat ini, banyak banyak teknologi yang digunakan untuk mengatasi masalah obesitas. Termasuk, cara ekstrim untuk menurunkan berat badan berlebih.

Ternyata obesitas sudah diteliti oleh beberapa ilmuwan sejak 1000 tahun lalu. Ketika Eropa masih zaman kegelapan, penelitian dibidang kedokteran otomatis terhenti.

Di Timur Jauh, tepatnya di era Islam, kedokteran dan cabang ilmu dihidupkan kembali. Salah satu ilmuwan Muslim yang mucul pada masa itu ialah Mohammed bin Zakaria Al-Razi (Rhazes, 841-926). Dalam bukunya Al-Hawi Fit-Tibb (Ensiklopeda dalam pengobatan), Al-Razi bahas pendapat ilmuwan terdahulu Hippocrates, Rufus Efesus, Galen, dan Oribasius.

Dalam bahasannya, Al-Razi menemukan cara menangani obesitas. Seperti, diet, obat, latihan, pijat, hidroterapi, dan gaya hidup.

Ilmuwan Muslim lainnya, Ibnu Sina (Avicena) pada tahun 980-1037 M dalam buku jilid tiganya Al-Qanun Fi Al-Tibb (Kanun kedokteran), menuliskan bahaya dari obesitas. Sementara, Ibnu Hubal Al- Baghdadi pada tahun 1121-1213 M juga menuliskan mereka yang terkena obesitas mudah jatuh sakit.

Para ilmuwan Muslim sepakat, perlu adanya latihan fisik secara bertahap saat menangani pasien obesitas. Pertama, latihan ringan.Latihan tersebut dilakukan dengan perut kosong dan intensitas latihan juga diberikan bertahap.

Ibn el Nefis pada tahun (1207-1288) dalam bukunya Al-Mujaz  Fit-Tibb (The concise Book of medicine) menuliskan hubungan antara obesitas, penyakit kardiovaskular, pernafasan, dan gangguan endorkin.

Menurutnya, obesitas merupakan kendala bagi manusia karena membatasi kebebasan bergerak dan aktivitasnya. Akibatnya, obesitas berisiko menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak yang dapat berakibat fatal seperti kematian mendadak atau perdarahan di dalam rongga tubuh, atau menderita sesak nafas (palpitasi).

Selain itu, Ibn el Nefis membedakan obesitas karena pembawaan sejak lahir (congenitally obese). Jenis obesitas ini membuat si penderita biasanya bertemperamen dingin, kurang subur, tidak bisa menahan lapar atau haus, dan obat-obatan sulit mencapai organ mereka, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement