REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor di University of Delaware, Prof. Dr. Muqtedar Khan sempat menjadi khatib dalam shalat Jumat yang berlangsung di Masjid Biru, Manila. Kepada jamaah, Khan mengatakan, pentingnya pendidikan dan pengetahuan bagi Muslim Filipina.
“Saya katakan, mereka agar fokus raih pendidikan tinggi,” katanya.
Menurut Khan, untuk membangun hubungan antaragama dibutuhkan rasa bangga dalam budaya mereka sendiri dalam memeluk agama Islam.
“Saya mengingatkan pada mereka bahwa mereka memiliki tangging jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan komunitas mereka. sesi tanya jawab yang berlangsung selama satu jam dengan beberapa jamaah dan itu memberikan wawasan kepada saya tentang realitas sosial-politik mereka,” kata dia.
Muslim, yang hidup sebagai minoritas di masyarakat demokratis mereka memiliki masalah unik tersendiri. Integrasi, , asimilasi, dan pelestarian iman selalu menjadi perhatian. Maraknya Islamophobia dan politik sayap kanan merupakan tantangan yang berkembang secara global.
“Dan di banyak tempat seperti Khasmir di India, Mindanao di Filiphina, dan Kurdi di Turki, gerakan otonomi dan penentuan nasib sendiri lebiih rumit dalam pengembangan kewarganegaraan dan masyarakat. Muslim di Filipina memiliki badan nasional, Komisi Nasional Muslim Filipina untuk membimbing dan mengkoordinasikan upaya mereka untuk mengembangkan dan mengintegrasi,”kata dia.