REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor di University of Delaware, Prof. Dr. Muqtedar Khan menganggumi perjuangan umat Islam di Filipina dalam upaya memperoleh haknya. Perjuangan yang dinilainya tidak mudah.
“Umat Muslim Filipina menyentuh hatiku,” kata dia, Rabu (16/11).
Menurut Khan, kondisi Muslim Filipina begitu terpinggirkan. Karena itu, mereka tak berhenti berjuang. Mulai dari perang kemerdekaan hingga harus berhadapan dengan pemerintahan di Manila.
Populasi Muslim Filipina mencapai 5-10 persen. Sebagian besar, mereka mendiami Selatan Filipina. “Mengintegrasikan Muslim ke negara Filipina menjadi isu utama,” kata dia.
Sebelum itu, kata dia, mereka juga harus mempertahankan identitas di Tanah Air mereka sendiri.
“Saya bertemu dan berinteraksi dengan Muslim Filipina. Berbagi cerita tentang Islam dan demokrasi, tentang negara kebangsaaan, kebangkitan dan reformasi pemikiran Islam sebagai negara yang Muslimnya minoritas,” kata dia disela, Konferensi Tahunan Society of Public Administration di Filipina.