REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak seribu obor menyambut datangnya peserta napak tilas pahlawan nasional KHR As'ad Syamsul Arifin di titik finish di wilayah Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (15/11) malam. Obor yang dibawa oleh ratusan siswa dan masyarakat itu dinyalakan di pinggiran hutan menuju Masjid Al Kautsar di Desa Garahan, Kecamatan Silo, yang merupakan tempat rehat paling akhir Kiai As'ad dan pasukannya sebelum menyerbu markas tentara Jepang.
"Ini untuk mengenang perjuangan Kiai As'ad juga yang kala itu menggunakan lampu penerangan obor saat bergerak menuju Garahan," kata H Musawir, panitia lokal napak tilas.
Setelah beristirahat sejenak dan shalat isya, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy yang juga cucu dari Kiai As'ad melanjutkan jalan kaki menuju lapangan Garahan sekaligus memberikan ceramah agama. Ribuan orang, khususnya peserta napak tilas sudah menunggu di lapangan di pinggir jalan utama Jember-Banyuwangi itu.
Rute napak tilas hari kedua itu, menurut Wakil Sekretaris Pengurus Pusat Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafiiyah Sukorejo (IKSASS) Ubaidurrahman, medannya lebih sulit dibandingkan dengan hari pertama. Rute hari kedua melewati hutan sejauh sekitar empat kilometer dan sempat diwarnai hujan lebat.
Meskipun demikian, Kiai Azaim tetap memilih melanjutkan jalan kaki menuju garis finish, padahal panitia menyediakan kuda tunggangan atau kendaraan bermotor. Ubadurrahman mengapresiasi antusiasme masyarakat Desa Garahan dan panitia lokal yang bahu membahu menyiapkan kegiatan di garis finish.
"Sangat luar biasa kekompakan warga di Garahan ini. Meskipun yang terlibat tidak semuanya alumni santri Sukorejo, namun mereka juga banyak yang leluhurnya dulu aktif sebagai pasukan Palopor yang dibidani oleh Kiai As'ad. Kami sangat berterima kasih kepada warga Garahan," katanya.