Selasa 15 Nov 2016 05:47 WIB

Ummu Mabad dan Kambing yang tak Habis Susunya

Rep: Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Suasana pasar kambing Kakiah di Makkah, Senin (5/9). (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Suasana pasar kambing Kakiah di Makkah, Senin (5/9). (Republika/ Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Perjalanan hijrah Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA ke Madinah berlangsung diam-diam. Mereka menghindari kejaran kaum Quraisy di Makkah. Di tengah perjalanan yang melelahkan, mereka singgah di sebuah tenda. Di sana, tinggal sepasang suami istri yang memberikan jamuan bagi para musafir.

Di tenda itulah, ada seorang perempuan yang sangat dermawan bernama Ummu Ma'bad. Ia bernama lengkap Ummu Ma'bad al-Khuzaiyah atau Atikah binti Khalid bin Khalif bin Munqidz bin Rabiah bin Ashram bin Dhabis bin Haram bin Habsyiyah bin Salul bin Ka'b bin Amr. Ia berasal dari Bani Khuzaah.

Ummu Ma'bad menikah dengan sepupunya, Tamim bin Abdil Uzza bin Munqidz bin Rabiah bin Ashram bin Dhabis bin Haram bin Habsyiyah bin Salul bin Ka'b bin Amr. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Ma'bad.

Tenda tempat tinggal Ummu Ma'bad terletak di Qudaid, antara Makkah dan Madinah. Di tempat itulah mereka bertemu dengan utusan Allah, Nabi Muhammad SAW.

Di tenda Ummu Ma'bad, Rasulullah dan Abu Bakar meminta daging dan kurma yang ia miliki. Mereka hendak membelinya. Namun, saat itu musim paceklik. Tak ada buah, kambing-kambing pun tak beranak.

"Demi Allah, andai kami punya persediaan makanan, tentu sudah aku sediakan untuk kalian. Saat ini, kambing-kambing kami tidak menghasilkan susu, tahun ini juga tahun paceklik," kata Ummu Ma'bad saat Rasul menanyakan, apakah ia memiliki persediaan makanan.

Rasulullah berjalan ke samping tenda. Ia melihat seekor kambing yang ukurannya lebih kecil dari yang lain. Ummu Ma'bad mengatakan, kambing itu tertinggal dalam pertumbuhannya karena lemah.

"Apakah kambing itu masih bisa menghasilkan susu?" tanya Rasulullah SAW. Ummu Ma'bad menjawab, "Bahkan, kambing itu lebih lemah daripada itu." Rasulullah SAW meminta izin untuk memerahnya. Ummu Ma'bad mempersilakan.

Kemudian, Rasulullah SAW mengusap kantong susu kambing itu sambil menyebut nama Allah dan berdoa. Diperah susu kambing itu, hingga mengalirlah air susu yang melimpah. Rasulullah SAW memberi minum semua rombongan hingga kenyang. Rasulullah juga meminum susu itu. Rasulullah SAW memerah susu kambing itu lagi sebagai persediaan Ummu Ma'bad dan keluarganya.

Rasulullah SAW lantas melanjutkan perjalanan. Setelah itu, suami Ummu Ma'bad datang. Ada yang mengatakan lelaki itu bernama Aktsam, ada riwayat menyebutkan namanya Khunais, ada pula yang menyebut Abdullah.

Ummu Ma'bad memberitahukan kabar baik itu kepada suaminya. Ia telah bertemu dengan seorang lelaki yang amat baik. Ummu Ma'bad menuturkan, lelaki yang membuat anak kambingnya mengeluarkan susu lagi adalah seorang yang sangat tawadhu.

Ummu menceritakan, wajah Nabi bersinar berkilauan, baik budi pekertinya, badannya tegap, maupun indah dengan bentuk kepala yang pas sesuai bentuk tubuhnya. Nabi, menurut Ummu, adalah seorang yang berwajah sangat tampan.

Ummu menjelaskan, bentuk fisik nabi, dari matanya yang elok, hitam dan lebar, dengan alis dan bulu mata lebat nan halus. Suaranya bergema indah berwibawa, panjang lehernya sangat ideal. Apabila Ia diam, tampak kewibawaannya. Berbicara pun tampak kehebatannya. Terlihat dari kejauhan, Ia adalah orang paling berwibawa. Mendekat, ia adalah orang paling tampan. Beliau berperawakan sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek.

Mendengar cerita Ummu Ma'bad, suaminya kagum dan berkata, "Ini adalah orang Quraisy. Jika aku melihat dan bertemu dengannya, aku bertekad akan mengikuti dan menemaninya."

Ummu Ma'bad masuk Islam bersama saudaranya, Hubaisy bin al-Asy'ar, yang syahid dalam Fathu Makkah. Disebutkan bahwa suami Ummu Ma'bad mengikuti Rasulullah SAW dan membaiatnya, lalu dia kembali ke rumah. Ummu Ma'bad wafat pada masa pemerintahan Umar. Ibnu al-Jauzy berkata, Ummu Ma'bad masuk Islam dan dia ikut hijrah. Begitu pula suaminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement