Jumat 11 Nov 2016 13:27 WIB

Toleransi Antaragama di Lebak Penuh Persaudaraan

Sesepuh masyarakat Baduy Dalam Ayah Mursyid mengalungkan tas rajut khas Baduy saat menyambut tamu desa di Kampung Ciboleger Desa Kanekes, Kab Lebak Banten, Jumat (19/8). (Foto: Yogi Ardhi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Sesepuh masyarakat Baduy Dalam Ayah Mursyid mengalungkan tas rajut khas Baduy saat menyambut tamu desa di Kampung Ciboleger Desa Kanekes, Kab Lebak Banten, Jumat (19/8). (Foto: Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID,MUI:  LEBAK -- Toleransi antarumat beragamadi daerah ini cukup damai dan penuh persaudaraan. Bahkan, masyarakat di daerah ini sangat menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan dalam kerangka negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Ahmad Khudori mengatakan, selama ini, toleransi antaragama di Kabupaten Lebak berjalan dengan baik dengan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, masyarakat Lebak sangat mengharga keyakinan yang berbeda-beda, tetapi terjalin kedamaian.

"Bahkan, Lebak masuk terbaik di tingkat nasional dalam hal pembinaan kerukunan umat dan toleransi antar-agama dengan dibuktikan belum pernah terjadi gesekan maupun perpecahan," ujarnya Jumat (11/11).

Saat ini, masyarakat Lebak yang relegius itu tentu sangat mencintai kedamaian. Disamping itu, antar-agama juga kerapkali melakukan dialog maupun kunjungan saat perayaan agama tertentu. "Kami sampai kini menjalin hubungan baik antar agama dan tidak dijadikan sentral perbedaan," katanya.

Ahmad mengatakan, saat ini, keyakinan yang dianut masyarakat Lebak terdapat enam agama antara lain Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Mereka para penganut agama saling menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan itu karena negara memberikan jaminan kepada semua warga negara. "Kami terus melestarikan persatuan dan kesatuan dengan menjalin hubungan baik antar agama itu," katanya.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak KH Baidjuri mengatakan, hingga saat ini, kedamaian antar agama cukup dirasakan masyarakat juga tidak ada perbedaan masalah tentang keyakinan yang dianutnya. Meskipun masyarakatnya sudah plural dengan berbeda-beda keyakinan yang dianut masyarakat, tetapi sehari-hari sangat toleransi.

Karena itu, kata dia, hingga kini wilayah Kabupaten Lebak belum pernah terjadi konflik antarumat beragama. "Kami mencintai kedamaian juga saling hormat menghormati dengan sesama umat manusia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement