REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai ajaran agama Amber Costa pelajari. Dari pencarian kebenaran itu, Amber temukan Islam.
"Pada akhirnya saya menyimpulkan agama itu membimbing saya kepada Allah," kenang Amber yang bersyhadat di Masjid Al-Azhar Kairo, seperti dilansir arabnews.com, Rabu (9/11).
Amber sejak awal mempertanyakan agama yang dianut sebelumnya. Ia tidak pernah paham dengan ajaran yang mengenal dosa asal dan bagaimana ada satu orang yang menembus dosa seluruh umat manusia.
"Dan mengapa ada banyak Alkitab namun isinya berbeda," kenangnya.
Amber coba mencari tahu bagaimana ia bisa terhubung dengan Tuhan. Bisa berdoa kepada-Nya secara langsung tanpa ada perantara. "Memang selama pencarian ini tekanan keluarga begitu besar. Mereka keberatan dengan apa yang saya tanyakan," kata dia.
Di akhir pencariannya, Amber mempelajari Islam. Mulailah ia membaca Alquran dan mencari informasi tentang Islam di internet. "Pesan pertama saya, Alquran bukanlah kitab yang ditulis manusia. Beda dengan kitab-kitab yang pernah saya baca," kata dia.
"Yang meyakinkan saya, Alquran tidak pernah berubah sejak wahyu pertama diterima Rasulullah. Semoga rahmat dan berkah Allah bersamanya."
Amber terus mengali informasi tentang Islam. Dari penelusuran yang dilakukannya, Amber dapat menyimpulkan Islam adalah agama monotheis yang tegas. Terlihat dari tata cara ibadah. "Saya akhirnya tahu persis apa yang harus saya lakukan untuk menjadi seorang Kristen yang baik, saya harus menjadi seorang Muslim," kata dia.
Satu kesempatan, Amber ditawari magang di Mesir. Ia begitu bahagia karena bertemu banyak saudara seiman, termasuk pria yang menjadi suaminya kelak. Di Mesir, Amber semakin memperdalam ajaran Islam. Dan akhirnya, ia memutuskan bersyahadat di Masjid Al-Azhar, Kairo.
"Tidak mudah memberitahu orang terdekat, tapi saya tidak bisa menutupi rasa bahagia saya menemukan apa yang saya cari. Tak berhenti saya bersyukur kepada Allah karena menjadi Muslim," kata dia.