REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Islamic Book Fair 2017 mengambil tema "Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam". Tema ini dipilih dengan harapan dapat membangun masyarakat Muslim yang unggul dengan kesalehan yang baik.
Ketua IKAPI DKI Jakarta, Hikmat Kurnia, menjelaskan, peradaban sangat bergantung pada manusianya. Peradaban unggul lahir dari manusia-manusia unggul. ''Ini dibentuk salah satunya melalui sumber bacaan yang baik,'' kata Hikmat di sela-sela peluncuran IBF 2017 di Taman Ismail Marzuki, Rabu (9/11).
Sebagai tindak lanjut dan tetap melanjutkan pembinaan umat, IKAPI DKI Jakarta menjalin hubungan jaringan pesantren. Bila berbagai pesantren datang ke IBF, itu adalah bagian runtutan atas kegiatan bersama selama ini. ''Secara reguler IKAPI DKI lanjutkan silaturahim melalui aneka kegiatan seperti pelatihan menuli,'' ungkap Hikmat.
Soal tren buku Islam saat ini, Hikmat menjelaskan saat ini para penerbit berusaha mengejar segmen Muslim kelas menengah. Mereka adalah Muslim dengan daya beli baik. Mereka tidak punya latar belakang pesantren namun mereka butuh tambahan pengetahun melalui buku Islami yang dikemas populer.
Memasuki dunia digital seperti era ini, banyak yang khawatir tentang keberadaan buku cetak. Tapi di penerbit buku Islam muncul kegairan luar biasa. Semoga ini jadi pemantik kesuksesan IBF ke depan. Kalau semua sinergi, banyak hal bisa dilakukan IBF untuk tetap menjadi pameran buku Islam terbesar.
Dengan digelar di JCC, IBF ke 16 pada 3-7 Mei 2017 mendatang membawa warn berbeda. Selain tempat dan fasilitas memadai, waktu yang disediakan bagi IBF pun terbilang bagus karena dekat ke Ramadhan sehingga kebutuhan situasional umat Islam menjelang Ramadhan semoga bisa dipenuhi di IBF.
Meski tak mendukung langsung, Hikmat mengatakan pemerintah mengapresiasi. Tahun ke tahun ada saja pejabat yang datang. ''2017 belum dipastikan yang hadir. Kami harap setidaknya Pak Menteri Agama atau Pak Mendikbud bisa hadir,'' ujar Hikmat.
IKAPI DKI Jakarta juga optimistis IBF 2017 akan lebih meriah karena digelar lokasi yang lebih memadai. Tapi karena waktunya lebuh pendek, aliran massa harus diatur dan tiap hari diusahakan tetap ramai pengunjung.