Selasa 01 Nov 2016 10:54 WIB

Sandiaga Uno Belajar Ilmu Ikhlas dengan Teddy Thohir

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Damanhuri Zuhri
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku sangat kehilangan sosok Mochamad Teddy Thohir. Menurut Sandiaga, ayahanda dari Presiden Inter Milan sekaligus pemilik Mahaka Media, Erick Thohir, merupakan guru bagi dirinya. "Kami kehilangan pengusaha yang ulet," ungkap Sandiaga saat melayat di rumah duka, Selasa (1/11).

Sandiaga menuturkan banyak pelajaran yang ia dapatkan dari sosok Teddy Thohir. Nilai-nilai luhur kemanusian yang dimiliki Teddy Thohir, sambung Sandiaga, jadi pelita kehidupan bagi para pengusaha lain.

"Salah satunya adalah tentang ilmu ikhlas dan jangan pernah berpikir negatif terhadap orang lain. Saya ingat, pak Teddy pernah memarahi pak Boy karena saat itu ia sempat bilang nasib itu tidak adil dan Pak Teddy langsung mengatakan bahwa semua itu ada hikmahnya. Saya belajar keikhlasan dari pak Teddy," tutur Sandiaga.

Menurut Sandiaga, Teddy Thohir telah berjuang mengadapi penyakit komplikasi yang dideritanya selama tiga tahun dan sempat dibawa ke Australia. Almarhum Teddy tutup usia, Selasa (1/10). Almarhum berpulang pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Medistra Jakarta Selatan pada pukul 01.25 WIB.

Muhammad Teddy Thohir lahir 5 maret 1935. Ia dikenal sebagai salah satu pemilik Astra Internasional, perusahaan induk untuk berbagai bisnis yang juga meliputi banyak bidang industri. Bertahun-tahun lamanya, ia juga dinilai sebagai salah satu figur yang paling berpengaruh dalam perekonomian Indonesia.

Sejumlah pejabat dan tokoh ikut melayat ke rumah duka seperti Presiden RI Joko Widodo, Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Wakapolri Komjen Syafrudin, Cagub DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Dewan Pembina Golkar Abu Rizal Bakery dan Hatta Radjasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement