REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menargetkan serapan anggaran 2016 pada akhir tahun ini mencapai 98,46 persen. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin secara tegas meminta dengan waktu tersisa 40 hari kerja, semua pihak di lingkungan Kemenag agar meningkatkan serapan anggaran sesuai program yang telah direncanakan.
Realisasi serapan anggaran Kemenag per 26 Oktober 2016 sebesar Rp 37,6 triliun atau 66,42 persen dari total anggaran. Padahal target serapan anggaran Kemenag pada Oktober 2016 sebesar 75,92 persen dan target serapan anggaran di akhir 2016 98,46 persen.
"Mari kerahkan daya agar target bisa tercapai. Kalau tidak bisa mencapai target Oktober, semoga target akhir tahun bisa dicapai," kata Lukman.
Lukman bisa memahami ada perubahan peta anggaran 2016 melalui kebijakan fiskal pemerintah yang langsung atau tidak, mengganggu serapan. Tapi, Lukman menilai ini tidak boleh jadi alasan terhambatnya program dan semua satker harus menjaga kelangsungan program yang bersentuhan dengan masyarakat.
Khusus pembayaran tunjungan profesi guru (TPG) non PNS, Lukman juga meminta dengan sangat agar hal tersebut jadi prioritas utama sehingga tidak boleh ada TPG terhutang dan segera dibayarkan. "Kami sudah secara khusus rapat bagaimana implementasi pembayaran TPG guru non PNS ini. Semoga segala kendala bisa teratasi," kata dia.
Pada belanja barang, Lukman mengatakan semua satker wajib mengedepanpan efektifitas, efisiensi, dan keekonomisan. Pun infrastruktur, harus yang bersentuhan langsung dengan layanan masyarakat dan berkelanjutan.
Untuk bansos berupa bantuan siswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga segera dituntaskan karena bersentuhan langsung kebutuhan masyarakat yang saat ini realisasinya baru 43,98 persen dari pagu Rp 1,2 triliun. Progam Indonesia Pintar (PIP).adalah program unggulan pemerintah saat ini sehingga Lukman meminta pihak-pihak terkait juga memprioritas penyelesaian penyaluran basos PIP.
"Dengan waktu 40 hari kerja, maka mulai hari ini, kita harus fokus betul pada penyerapan anggaran. Saya minta kurangi atau stop kunjungan ke daerah apalagi ke luar negeri. Laksanakam program yang direncanakan di sisa 40 hari ini agar penyerapan anggaran optimal," kata Lukman.
Presiden Joko Widodo, lanjut Lukman, fokus pada pendayagunaan APBN. Kemenag termasuk yang mendapat anggaran APBN besar. Maka, semua kuasa pengguna anggaran harus introspeksi, apakah amanah untuk mendayagunakan uang rakyat ini sudah sesuai. Kalau tidak, akan ada evaluasi penggunakan anggaran. Dana yang tidak terpakai akan dialihkan ke program lain yang lebih riil.