Selasa 25 Oct 2016 15:42 WIB

Suara Muhammadiyah Raih Rekor Muri Majalah Tertua di Indonesia

Rep: rizma riyandi/ Red: Muhammad Subarkah
 Pedagang menata buku di salah satu toko di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (20/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menata buku di salah satu toko di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Di usianya yang melebihi satu abad, Suara Muhammadiyah kembali menorehkan prestasi dengan meraih Rekor Muri sebagai majalah tertua dan tereksis di indonesia. Pasalnya hingga sampai saat ini belum ada media manapun di Nusantara yang mampu menyaingi eksistensi Suara Muhammadiyah.

Sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian tersebut, piagam Muri diberikan pada puncak acara ulang tahun Suara Muhammadiyah di Hartono Mall Yogyakarta, Senin (24/10).

"Saya harap dengan prestasi ini, Suara Muhammadiyah bisa semakin memperkaya pengetahuan literature bagi masyarakat," tutur Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah, Haedar Nasir.

Menurutnya, di usia yang ke-101, Suara Muhammadiyah ingin mendekatkan diri pada masyarakat dengan hadir di tempat-tempat publik. Termasuk dengan mengadakan Ekspo Muhammadiyah pada perayaan milad di pusat perbelanjaan terbesar se-ASEAN tahun ini.

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X menyampaikan ucapan selamat atas raihan prestasi yang sudah dicapai oleh Suara Muhammadiyah selama ini. Meski demikian, menurutnya prestasi terbesar Suara Muhammadiyah bagi bangsa ini adalah kontribusi untuk mendidik masyarakat melalui informasi-informasi yang senantiasa disajikan melalui majalah.

Paku Alam X tidak bisa memungkiri bahwa Suara Muhammadiyah turut serta dalam membangun karakter bangsa ini. Bahkan kontribusi tersebut melampaui batas usia yang Indonesia sendiri.

"Acara Muhammadiyah Expo di sini juga sangat inovatif. Pengunjung bisa peroleh informasi tentang muhammadiyah di tempat yang strategis," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Suara Muhammadiyah, Buya Syafi'i berharap prestasi yang sudah dicapai instansinya dapat ditularkan pada lembaga Muhammadiyah yang lain. Sebab ia berkeyakinan, jika seluruh unit organisasi Muhammadiyah dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang lebih besar pada umat.

"Semoga prestasi ini bisa ditularkan ke amal usaha yang lain, seperti ke Suara Aisyiyah. Generasi yang tua harus dirubah oleh generasi muda, karena memimpin adalah untuk melepaskan," tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, Buya juga menyanpaikan bahwa Suara Muhammadiyah hadir untuk menerangi sudut-sudut ruang bangsa ini.

Selain sebagai majalah tertua di Indonesia yang hingga kini masih eksis, dengan oplah mencapai 40 ribu untuk sekali terbit, majalah ini juga menjadi majalah dengan oplah terbesar di Indonesia. Jangkaunnya pun sangat luas melingkupi seluruh cabang dan ranting Muhammadiyah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Majalah ini hadir dalam kajian beragam, mulai dari tulisan tentang keagamaan, sosial budaya, poitik kebangsaan, hingga informasi aktivitas Persyarikatan Muhammadiyah. Melalui majalah inilah silaturahim antar warga Muhammadiyah makin dikukuhkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement