Sabtu 22 Oct 2016 11:59 WIB

Wakapolri: Keikhlasan Santri Merebut Kemerdekaan RI Patut Diteladani

Rep: Mabruroh/ Red: Nidia Zuraya
Wakapolri Syafruddin menyalami jamaah usai memberikan tausiyah usai Shalat Jumat di Masjid AlFurqa, Komplek Gedung Dewan Dakwah Islamiyah, Jakarta, Jumat (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Wakapolri Syafruddin menyalami jamaah usai memberikan tausiyah usai Shalat Jumat di Masjid AlFurqa, Komplek Gedung Dewan Dakwah Islamiyah, Jakarta, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan keterlibatan santri dan pesantren tidak dapat lepas dari terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Peran utamanya yakni kehadiran santri untuk negeri dan peran keikhlasan santri bagi umat.

Syafriddin mengatakan sejarah bangsa telah mencatat bahwa peran tokoh agama dan para satriwan serta santriwati mengisi kemerdekaan Indonesia adalah dilandasi oleh semangat kemerdekaan bersama. Misalnya pendiri Nahdatul Ulama KH Hasyim Asy'ari yang turut mewarnai peperangan dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan RI. 

Kemudian cucunya, lanjut Wakapolri, KH Abdurrahman Wahid juga menjadi Presiden RI. Ini, sambung dia, menjadi historis di mana para tokoh agama dan santri berperan dalam keutuhan NKRI.

"Kita patut bersyukur dan patut meneladani perang historis para tokoh agama dan santri karena peran mereka telah memberikan keutuhan," katanya, Sabtu (22/10). 

Oleh karena itu sambungnya pada kesempatan di Hari Santri Nasional (HSN), Syafruddin mewakili seluruh kepolisian RI mengucapkan selamat hari santri kepada seluruh santri di Indonesia. "Kepolisian RI mengucapkan selamat hari santri nasional, santriwan dan santriwati, santri yang ikhlas dan santri yang mengabdi untuk umat," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement