Jumat 21 Oct 2016 16:07 WIB

Purbalingga Islamic Centre Bakal Berdiri Megah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agung Sasongko
Pembangunan masjid   (ilustrasi).
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Pembangunan masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bila kelak terwujud, kompleks Purbalingga Islamic Centre (PIC) yang didirikan di atas lahan seluas 4,5 hektar di Kelurahan Karangmanyar Kota Purbalingga, akan menjadi kompleks Islamic Centre yang cukup megah. Bupati Tasdi menyatakan, dengan laan seluas itu, maka sarana yang ada di dalamnya akan cukup lengkap.

''Secara keseluruhan, ada sebanyak 12 bangunan berdiri di kompleks PIC,'' jelasnya, Jumat (21/10).

Ke-12 bangunan tersebut, terdiri dari gedung pengelola, gedung untuk kantor Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Purbalingga, Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta ruang konferensi berikut tempat parkirnya.

Selain itu, juga akan dibangun minitur berbagai lokasi yang dilaksanakan umat Islam saat melaksanakan ibadah haji. Antara lain, miniatur Ka’bah, masjid yang  menyerupai Masjidil Haram beserta mihrabnya, bukit Sofa dan Marwa, kawasan Mina berikut terowongannya,  Muzdalifah dan Padang Arafah.

''Di lokasi seperti Padang Arafah dan Mina, nantinya juga akan didirikan tenda yang menyerupai tenda di Mina dan Arafah. Bahkan kita juga akan bangun miniatur Raudhah seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah,'' katanya.

Dengan berbagai kelengkapan sarana yang ada di PIC, maka jemaah calon haji asal Purbalingga, tidak perlu lagi kerepotan saat melaksanakan manasik. Termasuk juga para jemaah dari kabupaten lain, bisa melaksanakan manasik di PIC.

''Dengan manasik di PIC, maka jemaah calon haji, sudah bisa membayangkan secara lebih akurat mengenai apa dan bagaimana prosesi haji yang akan dilakukan di Tanah Suci,'' katanya.

Bahkan selain untuk kegiatan manasik, pada hari biasa masyarakat juga melihat-lihat berbagai sarana yang ada. ''Dengan demikian, pada hari-hari biasa,  kompleks PIC bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat,'' jelasnya.

Rencana untuk membangun PIC ini, sebelumnya juga disampaikan Tasdi dalam acara Penerimaan Jamaah Haji di pendapa Setda Purbalingga. Menurutnya, pembangunan PIC merupakan salah satu perwujudan visi yang pernah dijanjikan pada masa pencalonan dirinya dan Dyah Hayuning Pratiwi, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.

''Pendirian PIC ini merupakan salah satu perwujudan visi kami untuk membangun Purbalingga yang mandiri, berdaya saing, menuju masyarakat Purbalingga yang sejahtera berakhlakul  kharimah,'' katanya.

Meski demikian Bupati menyebutkan, mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar, maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara bertahap atau multiyears. Anggaran yang dibutuhkan, diperkirakan mencapai Rp 75 miliar. ''Dengan kebutuhan anggaran tersebut, kita rencanakan pembangunan akan dimulai pada tahun 2017 dan selesai tahun 2019,'' jelasnya.

Sedangkan pengelolaannya, kelak akan diserahkan pada Unit Pengelola Teknis (UPT) atau bentuk lembaga lain. ''Yang terpenting menjadi manfaat untuk masyarakat agar menjadi tepat wisata edukasi, termasuk nantinya juga untuk kegiatan ibadah haji seperti manasik dan pemberangkatan jemaah calon haji, Ramadhan Fair atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya,'' jelasnya.

Dia optimistis, keberadaan PIC ini kelak akan makin menunjang keberadaan obyek wisata di Purbalingga. ''Dengan adanya PIC, maka upaya pengembangan wisata di Purbalingga akan semakin maju karena sebelumnya sudah ada tempat-tempat wisata andalan seperti  Owabong, Gua Lawa, Desa Wisata Serang dan obyek wisata lainnya,'' tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement