Jumat 21 Oct 2016 15:25 WIB

ISMI Dorong Saudagar Muslim Berinovasi

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie (kedua kiri) berbicara saat pertemuan dengan redaksi di Republika, Jakarta, Jumat (21\10)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie (kedua kiri) berbicara saat pertemuan dengan redaksi di Republika, Jakarta, Jumat (21\10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-2 di Jakarta. Rakornas akan diselenggarakan pada 11-12 November 2016 mendatang.

Ketua Umum ISMI, Ilham Akbar Habibie mengatakan, pengusaha Muslim harus banyak terlibat dalam menggunakan teknologi. ISMI akan mencoba mendorong pengusaha Muslim terus berinovasi. “Untuk mengerti teknologi harus berinovasi sehingga menyukseskan usahanya,”  ujar Ilham saat memaparkan out put dari Rakornas ISMI tersebut, di Kantor Republika, Jumat (21/10).

Melalui Rakornas tersebut, ISMI juga memberikan kesempatan kepada pengusaha dari Korea Selatan, Cina dan Turki untuk mengisi seminar. Harapannya pengusaha Muslim dapat memperluas wawasannya dan ilmu pengetahuannya.

Sebagai organisasi baru, Ilham mengakui masih terjadi pembicaraan mengenai fokus gerakan ke depannya. Apakah hanya kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau lebih luas lagi.

ISMI juga masih terus memperkuat infrastruktur di wilayah. Karena belum semua perwakilan ISMI di daerah sudah berjalan. Dia mencontohkan, Jawa Timur yang sudah berjalan dan DKI Jakarta organisasi ISMI masih proses.

Direktur Eksekutif ISMI, Suaidy Mas’ud menjelaskan, Rakornas nanti akan membicarakan program dan strategi  kerja ISMI ke depan bersama Kordinator Wilayah (Korwil). Nantinya juga akan dua seminar yang akan digelar antara lain tentang teknologi inovasi dan kewirausahaan (Teknosa).

Beberapa orang dari perusahaan akan menjadi pembicara termasuk Ilham Habibie, putra dari Presiden ke-3 BJ Habibie. Seminar kedua akan terkait strategi para pengusaha luar negeri terutama dari Korea Selatan, Cina dan Turki. “Mereka cukup berhasil mengembangkan UKM di sana, apa rahasianya, konsepnya itu yang ingin kita kembangkan lebih jauh lagi,” kata Suady.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement