Jumat 21 Oct 2016 15:02 WIB

Gelar Rakornas, ISMI Ingin Saudagar Muslim Berjaya Kembali

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie (tengah) bersama jajaran pimpinan Republika berfoto usai pertemuan dengan redaksi di Kantor Harian Republika, Jakarta, Jumat (21\10).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie (tengah) bersama jajaran pimpinan Republika berfoto usai pertemuan dengan redaksi di Kantor Harian Republika, Jakarta, Jumat (21\10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-2 di Jakarta. Rakornas akan diselenggarakan pada 11-12 November 2016 mendatang.

Direktur Eksekutif ISMI, Suaidy Mas’ud menjelaskan, Rakornas nanti akan membicarakan program dan strategi  kerja ISMI ke depan bersama Kordinator Wilayah (Korwil). Nantinya juga akan dua seminar yang akan digelar antara lain tentang teknologi inovasi dan kewirausahaan (Teknosa).

Nantinya dari beberapa perusahaan akan menjadi pembicara termasuk Ilham Habibie, putra dari Presiden ke-3 BJ Habibie. Seminar kedua akan terkait strategi para pengusaha luar negeri terutama dari Korea Selatan, Cina, dan Turki.

“Mereka cukup berhasil mengembangkan UKM di sana, apa rahasianya, konsepnya itu yang ingin kita kembangkan lebih jauh lagi,” kata Suady saat bersilaturrahmi ke Kantor Republika, Jumat (21/10).

Rakornas ini diharapkan mampu membuat kesepakatan bersama sebagai payung bagi pengusaha Muslim agar bisa berkiprah di perekonomian nasional. Apalagi ISMI merupakan representasi pengusaha Muslim dari NU, Muhammadiyah, ICMI, dan MUI.

ISMI, Suaidy mengungkapkan, dilahirkan oleh empat organisasi besar di Indonesia yaitu NU, Muhammadiyah, ICMI dan MUI. Hal ini diyakini Suadiy akan mempunyai kekuatan dahsyat dalam berkiprah di perekonomian nasional.

ISMI, lanjutnya, menjadi tempat persatuan pengusaha Muslim di Indenesia. ISMI juga ingin kejayaan Islam melalui para saudagar kembali diraih. Hal tersebut berangkat dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang dibawa oleh para saudagar. “Dari sini ingin berjaya kembali bahwa Islam bangkit ekonominya,” ujarnya.

Sudah banyak yang dilakukan ISMI selama ini. Menurut Suady, kerjasama dengan beberapa pihak sudah dilakukan. Tujuannya bagaimana mereka bisa menfasilitasi para pengusaha Muslim dalam menjalankan usahanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement