Kamis 20 Oct 2016 20:15 WIB

Hajar Aswad Sempat Hilang dan Dicuri

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Hajar Aswad
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Makkah dikuasai oleh suku Qaramitah di bawah pimpinan Abu Tahir Al Qarmuthi, mereka membantai 1.700 orang di Masjid Al-Haram, sebagian bergelantungan di Ka'bah kemudian mereka memenuhi sumur Zamzam dengan mayat-mayat.

Mereka merampas harta orang-orang dan perhiasan Ka'bah, merobek-robek kiswah penutup Ka'bah dan membagikannya kepada kawan-kawannya, merampok benda-benda berharga dalam Ka'bah, melepas pintu Ka'bah, dan memerintahkan pula untuk mengambil talang emasnya.

Pada 606 M, ketika Makkah kebanjiran yang menyebabkan kerusakan pada Ka'bah, banyak kabilah Quraisy yang bersengketa mengenai orang yang harus meletakkan batu mulia ini ke tempatnya. Setelah disepakati, orang yang harus meletakkannya adalah orang yang pertama kali masuk ke Ka'bah. Rasulullah SAW menggelar sebuah kain persegi empat, dan para pemimpin kabilah diminta untuk memegang setiap sudut kain tersebut, lalu Rasulullah SAW meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya.

Sekitar 180-an H, Abdullah bin Zubair memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad. Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah. Pemasangan pita perak berikutnya dilakukan pada 189 H, ketika Sultan Harun ar-Rasyid berkuasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement