Kamis 20 Oct 2016 15:30 WIB

Warisan Ustmani pada Bidang Kemiliteran Dunia

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan.
Foto: worldbulletin.com
Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Adapun masa Dinasti Ottoman atau Turki Utsmani juga meninggalkan warisan peradaban di Eropa. Khususnya di bidang militer dan arsitektur. Zaman keemasan Ottoman terjadi pada masa Sultan Sulaiman I. Meskipun demikian, proses menuju zaman keemasan sudah dimulai sejak seabad sebelumnya dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah di daratan Eropa.

Bidang militer menjadi tulang punggung kemajuan keluasan wilayah dan berjasa dalam mengembangkan Islam di Eropa secara politik. Muhammad Syafii Antonio dalam Encyclopedia of Islamic Civilization menjelaskan, militer Turki Utsmani terdiri dari prajurit-prajurit yang memiliki keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kesiapan berperang kapan pun.

(Baca: Jejak Kegemilangan dan Penolakan terhadap Jasa Besar Peradaban Islam)

Kekuatan militer ini mulai diorganisasikan dengan baik dan teratur setelah terjadi kontak senjata dengan Eropa. Pembaruan di tubuh militer Turki Ottoman mulai dilakukan pada masa kekuasaan Sultan Orkhan. Ketika itu, bangsa-bangsa non-Turki mulai dimasukkan dalam dinas kemiliteran. Bahkan, anak-anak Kristen yang masih kecil dibina dan diasramakan dalam suasana Islam untuk dididik menjadi prajurit yang tangguh. Program ini ternyata berhasil dengan terbentuknya kelompok militer baru yang disebut Janissari atau Inkisyariah.

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan pada masa ini merupakan perpaduan dari bermacam-macam peradaban di dunia, seperti Persia, Bizantium, dan Arab. Ilmuwan yang dihasilkan pada masa ini, yaitu Katip Celebi (ahli geografi dan sejarawan), Nasuh al-Matraki (ahli matematika, sejarah, dan geografi), Taqiyuddin (astronom, fisikawan, dan ulama), dan Syekh Vefa (astronom pembuat diagram pergerakan benda-benda langit).

Dinasti Ottoman juga terkenal dengan kiprahnya di bidang pengembangan seni arsitektur. Sejarah mencatat, Turki Ottoman memiliki pengaruh yang sangat dominan di bidang ini. Mereka membangun masjid-masjid yang sangat indah, seperti Masjid Sultan Muhammad al-Fatih, Masjid Raya Sulaiman, dan Masjid Hagia Sophia yang dulunya adalah Gereja Katedral.

Selain masjid, Turki Ottoman juga membangun sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan saluran air, dan pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah bangunan itu dibangun di bawah koordinasi Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement