Selasa 18 Oct 2016 22:00 WIB

Peran Marseilles dalam Penyebaran Tradisi Ilmiah Islam

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Sudut kota Marseille, Prancis
Foto: REUTERS/Stefano Rellandini
Sudut kota Marseille, Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tak jauh dari Montpellier, di wilayah selatan Prancis terdapat kota lain yang memiliki peran dalam penyebaran tradisi ilmiah Muslim dan karya-karya mereka, yaitu Marseilles. Ini bisa dilihat dari sejumlah penerjemahan yang dilakukan seorang pemikir bernama Raymond. Di antaranya adalah karya-karya al-Battani dan al-Zarqali.

(Baca: Di Montpellier, Tradisi Ilmiah Islam Menyebar ke Eropa)

Di Marseilles, orang-orang Yahudi juga banyak yang berperan dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dari dunia Islam. Ada Abraham ibnu Ezra yang melakukan banyak penerjemahan karya dari bahasa Arab ke bahasa Ibrani, termasuk karya milik ilmuwan Muslim, al-Khawarizmi.

Penyebaran ilmu yang memancar dari Montpellier dan Marseilles, kemudian memberikan pengaruh baik dalam perkembangan tradisi ilmiah di Eropa. John William Draper, seorang pemikir Barat, pernah menggambarkan jurang perbedaan perkembangan peradaban Muslim dan Barat.

Menurut dia, pada abad pertengahan, kota-kota di Spanyol Islam dalam keadaan aman dan makmur. Wilayah yang dihuni Muslim di Eropa itu menggapai kemajuan pertanian yang sangat bisa diandalkan. Kota-kota Muslim dikelilingi oleh tanaman-tanaman hijau yang sangat lebat.

Draper membandingkannya dengan Inggris pada masa itu. Inggris masih dihantui oleh banyaknya penyamun yang berlalu-lalang di jalan-jalan kota. Selain itu, banyak warga yang didera kemiskinan. Hal yang sudah jelas, ujar dia, keadaan Eropa ketika itu masih cukup menyedihkan.

Tak hanya itu, wilayah Spanyol di bawah pemerintahan Islam meliputi komunitas kaya dan memiliki tanah subur. Orang-orang menikmati kenyamanan sehari-hari sebagai kemewahan. Bangunan-bangunan sangat indah dan mewah. Terdapat banyak perkebunan luas yang menghasilkan beragam buah.

Lembaga pendidikan di Spanyol sering dijadikan sebagai pusat belajar bagi mahasiswa di Eropa. Sebagian kalangan di Eropa dirundung rasa ingin tahu, bagaimana Muslim di Spanyol mampu mengembangkan tradisi ilmiah hingga mencapai sebuah kemajuan mengagumkan. Tak hanya dalam bidang kesehatan, tapi juga bidang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement