Selasa 18 Oct 2016 19:00 WIB

Jejak Sejarah Menara Masjid

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
  Menara Masjid Aleppo di Suriah.
Foto: mvmtravel.com
Menara Masjid Aleppo di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sarjana mengungkapkan, di rumah Abdullah ibnu Umar berdiri sebuah tiang. Dari atas tiang itu azan dikumandangkan, sehingga bisa terdengar sampai jauh. Konon, tiang itu masih berdiri hingga abad ke-10 Hijriah.

Sekitar tahun 703 M atau tahun 91 Hijriah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga telah membangun empat menara di setiap sudut Masjid Nabawi. Setiap menara tingginya mencapai sembilan meter. Melalui menara itu, muazin bisa mengumandangkan panggilan shalat.

Sementara itu, Ensklopedia Britanicca menyebutkan, menara masjid tertua di dunia terdapat di Kairouan, Tunisia, yang dibangun antara tahun 724 M hingga 727 M.(Baca: Asal-Muasal Menara Masjid)

Versi lain menyebutkan, Khalifah Al-Walid I (705-715) dari Bani Umayyah merupakan pemimpin Muslim pertama yang memasukkan unsur menara sebagai salah satu unsur khas dalam arsitektur masjid. Semasa berkuasa, Al-Walid I memang dikenal sebagai pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur masjid.

Dan umumnya, bangunan menara yang dibangun ini, sangat identik dengan kekhasan bangunan Byzantium (Romawi). Dalam Ensikopedia Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH) disebutkan, asal-usul menara sebagai sebuah bangunan arsitektural, mungkin didasarkan pada campuran beragam sumber.

Sebagaimana diketahui, ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan mendirikan Masjid Quba, juga tidak ada bangunan menara. Bahkan, saat pertama kali pembangunan Masjid Nabawi, juga tidak dilengkapi dengan bangunan menara. Dan untuk memanggil umat Islam agar mendirikan shalat, Bilal yang ditugaskan oleh Rasulullah sebagai muazin, naik ke sebuah tempat yang akan tinggi, agar suaranya bisa didengar oleh banyak orang.

Kini, seiring dengan perkembangannya, menara masjid menjadi simbol yang sangat khas dari sebuah arsitektur Islam. Misalnya, Masjidil Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), Masjid Umayyah (Damaskus), Masjid Shah Faishal (Pakistan), Masjid Samarra (Irak), Masjid Istiqlal (Jakarta), Masjid Xian (China), dan hampir seluruh masjid di dunia, memiliki menara. Sedangkan di Eropa, kendati terdapat pelarangan keberadaan menara masjid, namun itu tidak mengurangi kekhusyukan beribadah umat Islam di Barat.

Bentuk-bentuk menara itu memiliki kekhasan yang indah dan menarik. Ada yang berbentuk seperti peluru, moncong meriam, spiral, persegi empat, persegi lima, persegi enam, persegi delapan, dan bulat. Kesemua bentuk menara itu, selalu mengerucut hingga ke puncaknya.

Namun demikian, ada juga bentuk menara masjid yang menyesuaikan dengan ciri khas suatu daerah atau negara. Seperti menara Masjid Xian (Cina), Masjid Menara Kudus (Kudus), seperti menara Masjid Samarra dan Masjid Dullaf (Irak), dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement