Senin 17 Oct 2016 11:06 WIB

Gaya Hidup Halal tak Hanya 'Monopoli' Muslim

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Visualisasikan gaya hidup dan santapan sehat anda setiap hari (Ilustrasi)
Visualisasikan gaya hidup dan santapan sehat anda setiap hari (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup halal bukan lagi hanya 'monopoli' Muslim dan agama tertentu saja. Gaya hidup tersebut sudah menjadi tren masyarakat dunia. Mulai dari pangan dan produk halal seperti pariwisata halal, keuangan, fesyen, kosmetik, dan obat-obatan halal sudah menjadi perhatian masyarakat internadional.

"Saat ini, pilihan masyarakat telah bergeser dari memilih produk murah dan sehat ke pangan dan produk yang aman sehat dan halal. Karena, produk yang halal di samping telah terjamin kesyariahanya juga diyakini mengandung keberkahan," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah, semalam.

Dia mengatakan, berbagai negara berlomba membangun industri halal guna pemenuhan pasar dunia yang potensinya sangat besar, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Timur Tengah Turki, Rusia, Afrika dan negara-negara Eropa. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk mayoritas Muslim harus mampu menjadi negara pengekspor pangan dan produk halal di pasar dunia.

"Kita bisa menata kembali komoditas ekspornya dengan membangun industri yang berbasis bahan pangan dan produk halal, guna menggerakkan kembali ekspor kita yang selama ini terpuruk," kata dia.

Pemerintah wajib melaksanakan Undang-Undang Jaminan Produk Halal yakni UU No 33 tahun 2014 dengan segera menerbitkan peraturan pelaksananya dan regulasi lainnya. Namun, pemerintah juga sebaiknya segera membangun infrastruktur industri halal seperti pelabuhan, kargo udara, kawasan industri dan logistik halal seperti juga yang saat ini telah dan sedang dibangun oleh Malaysia, Singapura, Brunei, Cina, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Thailand.

Ikhsan mengatakan, negara-negara tersebut saat ini sangat serius menciptakan regulasi dan infrastruktur industri halal guna mendorong peningkatan pangan dan produk halal mereka di pasar global. Pengalaman Malaysia dan Singapura produk ekspornya melejit hingga di atas mencapai 25 persen dari total nilai ekspornya selama 10 terahir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement