Jumat 14 Oct 2016 15:57 WIB

Ma'arif NU: Siswa SD Belum Butuhkan Materi Kitab Kuning

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Kitab Kuning
Foto: Antara
Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Arifin Junaidi menyarankan sebaiknya kitab kuning mulai diajarkan untuk siswa sekolah menengah. Itupun penerapannya harus disesuaikan dengan kemampuan mereka.

"Pemahaman untuk menyerap materi kitab kuning bagi siswa sekolah umum berbeda dengan santri pondok pesantren, sehingga tingkat materinya pun harus disesuaikan untuk SMP dan SMA," jelas dia kepada republika.co.id, Jumat (14/10).

Bagi siswa SMP sebaiknya diajarkan materi kitab kuning yang umumnya diajarkan untuk jenjang ibtidaiyah. Sedangkan siswa SMA diajarkan kitab kuning untuk tingkat tsanawiyah.

Ini karena selain harus bisa memahami materi yang ada pada kitab kuning, siswa perlu mempelajari bahasa arab untuk membantu dalam membaca kitab kuning. Lagipula siswa sekolah umum biasanya beban mata pelajarannya sudah sangat banyak sehingga perlu penyesuaian.

Menurut Arifin, kitab kuning sangat efektif sebagai media untuk membangun karakter bangsa yang saat ini digaungkan Presiden Joko Widodo. "Saya belum pernah dengar anak santri yang melakukan pelanggaran sosial dan susila seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas hingga aborsi dan pelanggaran norma sosial lainnya, karena bagi saya kitab kuning menjadi sarana pembentukan karakter di usia pelajar yang sesuai untuk Indonesia," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement