Kamis 13 Oct 2016 16:28 WIB

PAS Jabar Datangi Kantong Syiah Pastikan tak Ada Perayaan Asyura

Jamaah Syiah berada dalam ruang tunggu saat akan mengajukan pengaduan di kantor Komnas HAM. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Jamaah Syiah berada dalam ruang tunggu saat akan mengajukan pengaduan di kantor Komnas HAM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Elemen ormas Islam dan komunitas dakwah yang tergabung dalam Pegiat Ahlu Sunnah (PAS) Jabar, telah mendatang sejumlah tempat di Kota Bandung yang disinyalir akan menggelar perayaan Asyura Syiah, seperti Yayasan Al Jawad di kawasan Gegerkalong, Yayasan Muthahhari di Jalan Kampus dan Majelis Alwi Assegaf di Jalan Kembar. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menciptakan suasana kondusif dari usaha provokatif dari kelompok Syiah.

Sebagaimana diketahui pada tahun-tahun sebelumnya, ketiga tempat tersebut masih mengadakan perayaan Asyura Syiah meski hanya kecil-kecilan. Namun, tampaknya, untuk tahun ini, ketiga tempat yang dianggap kantong Syiah di Bandung itu sepi dari aktivitas Asyura.

Untuk memastikan hal tersebut, kemarin dan tadi malam (malam Rabu dan malam Kamis) PAS Jabar bersama 300 laskar mengecek ke lokasi-lokasi yang terindikasikan akan melakukan perayaan Asyura Syiah, namun sepi. Di tempat-tempat tersebut, PAS Jabar juga memasang spanduk penolakan serta menyampaikan kepada warga sekitar bahwa Syiah itu sesat dan menyesatkan maka harus ditolak dan diwaspadai.

"Langkah pengecekan ke lokasi kantong-kantong Syiah ini, sebagai upaya untuk memastikan aparat keamanan dan pemerintah khususnya Kota Bandung yang telah berkomitmen untuk tidak memberikan izin perayaan Asyura Syiah di wilayah Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya," kata Ketua PAS Jabar Hasan Faruqi didampingi Sekretaris PAS JAbar Mohammad Ferdian, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, hari ini.

Dikatakan Ferdian, pada Jumat (7/10) PAS Jabar sudah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima Kasi Intelkam Kompol Haeruman, kemudian ke Wali Kota Bandung yang diterima Iwan Hermawan (Kepala Kesbangpol Kota Bandung). Selanjutnya ke Yayasan Muthahhari yang diterima Miftah Fauzi Rahmat selaku pengurus Yayasan dan Sekolah Muthahhari yang juga anak Jalaludin Rakhmat, kemudian ke Majelis Habib Alwi Assegaf yang juga kerap mengadakan acara Asyura.

Selain menyerahkan surat penolakan acara Asyura Syiah, PAS Jabar juga menyerahkan surat rekomendasi dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar tentang ajaran Syiah dan perayaan Asyura. PAS Jabar sudah dapat komitmen dari Polrestabes Bandung dan Pemkot Bandung untuk tidak lagi memberi izin perayaan Asyura Syiah. "Komitmen itu yang kita tagih dan ingin kita buktikan di lapangan," ucap Ferdian.

Terkait adanya kabar perayaan Asyura yang pindah ke Cirebon dengan berangkatnya beberapa rombongan yang diduga dari kalangan IJABI Kota Bandung, pihaknya belum dapat laporan resmi. Namun, kata Ferdia, sekiranya itu benar, maka PAS Jabar sangat menyayangkan, khususnya kepada aparat kepolisian, atas diizinkannya acara tersebut meski dilakukan di luar Kota Bandung.

Sebelumnya PAS Jabar sudah mendapat informasi bahwa ANNAS Pusat sudah melayangkan surat ke Polda Jabar untuk tidak memberi izin perayaan Asyura Syiah di wilayah hukum Polda Jabar. "Harusnya itu juga diindahkan. Jika ada kepastian akan adanya perayaan Asyura Syiah di wilayah Jabar maka insya Allah akan mendatangi Polda Jabar untuk meminta klarifikasi," katanya. Sejauh ini, belum diperoleh konfirmasi dari pihak-pihak yang didatangi PAS Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement