Selasa 11 Oct 2016 20:15 WIB

Baznas Jabar Gelar Pelatihan Manajemen Tanggap Bencana

Tim BAZNAS Tanggap Bencana menyalurkan bantuan untuk korban banjir Jatiasih.
Foto: Baznas
Tim BAZNAS Tanggap Bencana menyalurkan bantuan untuk korban banjir Jatiasih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional Jawa Barat menggelar pelatihan manajemen tanggap bencana tingkat dasar untuk membantu dan mengurangi risiko bencana di provinsi ini, di Kantor PP Paudni Lembang,?Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/10).

Pelatihan diikuti 100 orang yang merupakan utusan dari Baznas Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, serta unsur mahasiswa dan pemuda yang ada di Jabar. Pelatihan ini digelar untuk yang ketiga kalinya dan rencananya akan digelar pula di 10 (sepuluh) provinsi lainnya di Indonesia.

Wakil Gubernur Deddy Mizwar menyambut baik acara pelatihan ini dan berharap melalui pelatihan ini bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) pengelola bencana yang tidak hanya mampu membantu masyarakat, namun juga bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

"Saya kira melalui pelatihan ini harus bisa menjadi duta-duta untuk mengedukasi masyarakat bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan alam di sekitar kita," kata dia.

Ia juga mengajak kepada semua komponen masyarakat untuk meningktakan kesiap-siagaan dan memprioritaskan upaya Pengurangan Resiko Bencana dengan terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh, mulai dari tahap prabencana, saat bencana, sampai pascabencana.

Selain itu, melalui pelatihan ini Wagub Jabar juga berharap akan semakin meningkatkan wawasan dan keterampilan para peserta sebagai tambahan potensi sumberdaya kesiap-siagaan di Jawa Barat, sehingga Jawa Barat menjadi lebih tangguh dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.

"Terkait dengan kesiap-siagaan, penyiapan data sumber daya dan ketersediaan peralatan yang akurat sangat dibutuhkan, agar setiap saat siap dikerahkan untuk memberikan respon cepat dan tepat terhadap bencana, terutama pada masa tanggap darurat atau 72 jam pertama," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement