REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian melihat prospek produk halal masih bagus mengingat industri ini menyentuh gaya hidup. Prospek bagus ini juga didukung pertumbuhan populasi dan pendapatan Muslim yang meningkat.
Mewakili Menteri Perindustrian, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menjelaskan,
pasar produk halal tiap tahun makin meningkat. Ini menunjukkan prospek produk halal memang bagus, apalagi ini gaya hidup. Selain itu, pertumbuhan penduduk dan pendapatan Muslim juga meningkat. Lebih dari seperempat populasi dunia adalah Muslim sehingga kebutuhan produk halal amat besar.
Produk halal juga berkembang di berbagai belahan dunia. Industri ini tidak lagi hanya pangan, tapi juga keuangan Islam, wisata halal, kosmetik dan obat halal, serta fashion Islami.
Dengan mayoritas Muslim, pemerintah sudah seharusnya menyediakan produk halal. Apalagi sudah ada UU 33/2014 dan akan mewajibkan sertifikasi halal pada 2019 dengan produk pangan pada tahap pertama menyusul produk dan jasa lain.
Pada 2015 LPPOM MUI sudah mensertifikasi 309 ribu produk dari 33 ribu perusahaan besar bersertifikat halal. UMKM yang jumlahnya jutaan mau tidak pun mau harus siap. Maka sertifikasi halal perlu dukungan semua pihak.
Kemenperin akan mendukung penuh perkembangan industri halal. Kemenperin juga sedang menyiapkan kawasan industri halal yang akan juga memasukkan produk berorientaai ekspor.
''Di Jepang halal berkembang, apalagi akan ada Olimpiade Tokyo 2020. Untuk itu kami mengundang pelaku industri untuk mengembangkan kawasan industri halal ini,'' tutur Panggah di Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference 2016, Kamis (6/10).