REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan akan dai di negeri ini masih jauh dari memadai. Jika mengacu pada jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta jiwa, setidaknya diperlukan 10 persen atau 25 juta dai untuk seluruh penduduk Indonesia.
Semangat untuk melahirkan dai terus didukung Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Direktur Program Pendayagunaan BMH Ade Syariful mengatakan, BMH ingin ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program dakwah dengan terus mencetak kader-kader dai.
“Core BMH sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional memang pada dua bidang, yakni dakwah dan pendidikan. Oleh karena itu, komitmen BMH menyiapkan kader-kader dai masa depan merupakan program yang sangat diutamakan. Tidak terkecuali berupa beasiswa untuk kader dai yang menimba ilmu di luar negeri, seperti Turki, Mesir dan Sudan,” ungkap Ade dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/10).
Ade menerangkan, BMH melalui perwakilan kader dai yang belajar di Sudan telah menyerahkan bantuan beasiswa kepada 11 kader dai yang sedang menimba ilmu berbagai bidang ilmu. Bantuan itu sendiri diterima langsung oleh Muhammad Nadhil yang dijadwalkan akan segera kembali ke Sudan setelah merampungkan masa liburan di tanah air.
Nadhil menuturkan, menuntut ilmu syar'i di Sudan tidaklah semudah di negara-negara lain seperti Madinah, Mesir, Pakistan, Maroko, Turki dan sebagainya. Sudan merupakan negara yang panas dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. "Apalagi setelah pisahnya Sudan Utara dan Sudan Selatan pada tahun 2011 yang lalu dan ditambah lagi embargo dari PBB,” tutur Nadhil yang merupakan mahasiswa International University of Africa yang mengambil studi di Fakultas Syariah.
“Mohon doanya agar kami semua yang belajar di Sudan diberi kesabaran dan kekuatan, sehingga kelak bisa berbakti di tanah air melalui kegiatan-kegiatan dakwah, terutama bagi masyarakat yang sangat membutuhkan sentuhan dakwah,” imbuhnya.
BMH sendiri telah menyalurkan beasiswa pendidikan kader dai di luar negeri sejak beberapa tahun silam. “Penyaluran ini adalah yang kedua untuk tahun 2016. Dan, akan dilanjutkan pada tahun-tahun yang akan daang bahkan kami berharap bisa dengan nilai bantuan yang terus meningkat,” tegas Ade Syariful Allam.