Senin 03 Oct 2016 17:43 WIB

Parmusi: Jangan Kaitkan Islam dengan Terorisme

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Parmusi
Foto: armusinews.com
Parmusi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) meminta jangan mengaitkan Islam dengan isu disintegrasi yang dipicu aksi terorisme.

Di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional Parmusi, Senin (3/10), Ketua Umum Parmusi Usama Hisyam mengatakan, kalau mau membangun persatuan, pemerintah tidak seharusnya membuat aturan yang justru memicu disintegrasi. Jangan pula mengaitkan radikalisme dengan Islam dan pesantren.

''Dalam kasus berunsur radikalisme, Islam dipojokkan. Padahal kami tengah menjalankan Islam yang rahmatan lil alamin. Aceh misalnya dimana Hukum Syariah diterapkan, semua aman dan nyaman. Justru kalau ada syariah, Iebih aman,'' tutur Usama.

Kalau pun ada radikalisme, itu bukan Islam tapi oknum dan jangan mencap pesantren tempat para oknum itu belajar sebagai pusat kegiatan radikal.

Butuh pendekatan persuasif untuk isu ini bersama elemen masyarakat. Kalau masyarakat menyampaikan aspirasi, harusnya ditampung. Masyarakat adalah satu dari tiga unsur sebuah negara.

Misi Parmusi adalah menghidupkan nilai-nilai syariah di masyarakat, peningkatan iman dan takwa, serta membentuk akhlak mulia. Kalau umat Islam paham dan melaksanakam syariah, Allah SWT akan merahmati Indonesia.

Gerakkan dakwah Parmusi saat ini sedang berusaha merekrut lima dai di tiap kecamatan untuk membina masyarakat dan untuk jaga keutuhan umat. Di samping itu, juga Parmusi ingin mencetak pemimpin Islami dan masyarakat yang sejahtera lahir batin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement