REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta mengundang 1.000 anak yatim piatu dari sejumlah panti asuhan di kota tersebut untuk memeriahkan peringatan Tahun Baru Hijriah 1438. "Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan program Jogja Taqwa yang ada di lembaga kami," kata Kepala Bagian Penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Deni Riani di Yogyakarta, Jumat (30/9).
Puncak perayaan Tahun Baru Hijriah 1438 akan dipusatkan di Masjid Diponegoro Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada 10 Oktober yang diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya pemberian santunan kepada anak yatim yang hadir.
Hingga saat ini, Baznas Kota Yogyakarta sudah menyebarkan undangan untuk 513 anak yatim dan yatim piatu dari sembilan panti asuhan di Kota Yogyakarta.
"Kami akan mencoba mendata dan sekaligus meminta agar anak yatim atau yatim piatu yang masih tinggal bersama keluarga bisa mengikuti kegiatan ini. Harapannya, jumlah anak yang datang sesuai target," katanya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi anak yatim atau yatim piatu untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut adalah anak dari keluarga yang tidak mampu.
Setiap anak yatim atau yatim piatu yang datang akan memperoleh santunan dan uang saku dengan nilai RP150.000.
Baznas Kota Yogyakarta memiliki sejumlah program yang dibiayai dari zakat yang terkumpul. Selain program Jogja Taqwa yang ditujukan untuk penguatan ajaran islam dan beasiswa pendidikan, masih ada sejumlah program lain, seperti Jogja Sehat yaitu program untuk membatu masyarakat kurang mampu yang tengah sakit.
Selain itu, Jogja Cerdas yaitu pemberian beasiswa untuk anak yang membutuhkan, Jogja Sehahtera untuk melayani peningkatan ekonomi, dan Jogja Peduli yaitu program bantuan untuk masyarakat yang sedang terkena musibah bencana alam.
"Kami akan menjalankan program bersih-bersih masjid atau madrasah (BBM) untuk korban banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Ada relawan yang akan diberangkatkan pada 2 Oktober," katanya.