REPUBLIKA.CO.ID, CHIBA -- Umat Islam di Chiba mendirikan kelompok patroli untuk mencegah kejahatan. Selain melindungi masyarakat, kelompok ini bertujuan menghapus sangkaan kalau Islam dan terorisme berhubungan.
Masjid Chiba, mulai mempromosikan kelompok patroli kepada penduduk setempat, sekaligus membasmi prasangka dan kesalahpahaman tentang Islam. Pasalnya, serangan teroris kelompok radikal di dunia selama ini, kerap manamai diri sebagai Muslim dan mengatasnamakan Islam.
Kelompok patroli ini ditetapkan secara sukarela oleh warga setempat, tapi memang jadi langka karena digelorakan oleh sebuah Masjid di Jepang. Selain warga, langkah ini pun berguna untuk mempererat hubungan Japan Muslim Association (JMA), dengan Kepolisian Chiba.
"Kami ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setempat, juga dengan memungut sampah dan mengucapkan salam," kata perwakilan Masjid Chiba yang berasal dari Bangladesh, Shek MD Rana, seperti dilansir Asahi Shimbun, Rabu (28/9).
Sekitar 50 anggota kelompok patroli merupakan Muslim yang berasal dari dalam dan luar daerah Chiba, bertemu di masjid untuk beribadah. Saat peluncuran, Ahad (25/9) lalu, anggota berpatroli di daerah pemukiman dan taman Inage Ward, mengenakan seragam topi dan ikat pinggang.
"Sangat penting bagi kami untuk terus melakukan ini, kami ingin orang-orang memahami kalau Muslim yang sebenarnya cinta damai," ujar Rana.
Patroli yang dilakukan selama satu jam ini diadakan beberapa kali dalam satu bulan, yang idenya sendiri diciptakan oleh Rana dan Kepolisian setempat. Akhirnya, usai diusulkan membentuk partoli, warga dan polisi setempat berpartisipasi saat patroli pertama dilakukan.
"Saya berharap kalau mereka juga akan berpartisipasi dalam acara lokal untuk memperdalam hubungan persahabatan dengan warga," kata Masatoshi Saito, Ketua Asosiasi Lingkungan Lokal.