Ahad 25 Sep 2016 16:15 WIB

Permintaan Nabi Idris dan Jawaban Izrail

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut itu? Tanya Izrail. Sesungguhnya rasa sakaratul maut itu saya umpamakan binatang yang hidup itu dilapah kulitnya (dibuang kulitnya semasa hidup-hidup), dan begitulah rasanya sakaratul maut bahkan lebih seribu kali sakit, katanya.

 

Izrail menegaskan kepada Nabi Idris, padahal sesungguhnya ia mencabut nyawa para nabi dengan lemah lembut.

Tidak seperti mahkluk lainnya yang merasakan rasa sakit yang begitu dahsyat. Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu, katanya

Setelah itu, Nabi Idris menyampaikan kembali permintaannya kepada malaikat Izrail.

Hai malaikat maut, saya ada keinginan lagi dengan Engkau, yaitu saya ingin melihat Neraka Jahanam sehingga saya boleh beribadah kepada Allah, dengan bersungguh-sungguh setelah melihat belenggu, rantai-rantai, dan kalajengking yang menyengat orang-orang di Neraka Jahanam, katanya,

Malaikat Izrail pun kembali menolak permintaan Nabi Idris. Permintaannya itu bukan kewenangannya.

Untuk itu, ia berkata kepada Nabi Idris yang bersikeras itu. Bagaimana saya boleh pergi ke Neraka Jahanam tanpa izin Allah, katanya

 Tidak berapa lama kemudian, Allah memberi wahyu kepada Sang Malaikat Maut dengan firman:

 

"Pergilah Engkau ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris." Malaikat Maut pun pergi ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris.

Nabi Idris melihat segala macam siksaan yang diciptakan Allah untuk mereka yang ingkar, berupa belenggu, rantai-rantai neraka, kalajengking serta ular dengan api-api yang menyala dan kayu zakum, serta air yang sangat panas untuk diminum oleh ahli neraka tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement