Ahad 25 Sep 2016 15:19 WIB

Sore ini, Senam Islam Nusantara Diluncurkan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Menpora Imam Nahrawi (berdiri)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menpora Imam Nahrawi (berdiri)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dijadwalkan bakal melaunching Senam Islam Nusantara (SIN), dalam kunjungan kerja di Kabupaten Semarang, Ahad (25/9) ini.

Launching SIN rencananya bakal digelar di Lapangan Panglima Besar Jendral Sudirman, Kecamatan Ambarawa, mulai pukul 15.00 WIB. Diperkirakan, sebanyak 20 ribu peserta bakal hadir untuk mensukseskan acara tersebut.

Mereka mewakili elemen jajaran pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan badan otonom NU --seperti GP Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, Lesbumi, Pertanu, ISNU, LPNU serta  Ma’arif NU-- dengan jumlah mencapai 15 ribu orang.

Selain itu peluncuran SIN ini juga melibatkan kelompok masyarakat umum yang terdiri atas elemen pelajar, pemuda, mahasiswa, relawan serta kelompok masyarakat yang ikut berpartisipasi dengan jumlah mencapai 5 ribu orang.

Ketua Panitia Penyelenggara, Ahmad Rifa’i mengatakan, ide dasar Senam Islam Nusantara (SIN) ini tak lain karena masih jamak gerakan dasar senam --yang selama ini sudah-- ada belum mencerminkan gerakan islami.

Gerakan Islami yang dimaksud, berupa gerakan- gerakan yang tidak ‘menabrak’ nilai- nilai syar’i. Sebagai identifikasi, gerakan senam yang syar’i ini juga akan memperkaya khasanah budaya keislaman yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Sebab, selama ini senam sudah menjadi kebutuhan dan menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia, mulai dari anak- anak, remaja, dewasa hingga para lansia. Di sekolah, instansi swasta dan pemerintahan melaksanakan senam pagi setiap hari Jumat agar sehat jasmani dan rohani.

Selain sehat jasmani dan rohani, senam juga bermanfaat untuk memupuk solidaritas, melatih disiplin hingga untuk relaksasi. Hanya saja, musik (red; iringan) senam belum ada yang bernuansa religi.

Padahal masyoritas penduduk di negeri ini merupakan Muslim. Tanpa harus mengesampingkan mereka yang non-Muslim, tetap dipandang perlu untuk menciptakan musik dan gerakan senam yang bernuansa islami.

“Sehingga, kami berharap --ke depan-- SIN ini dapat dijadikan sebagai sebuah ikon sekaligus entitas nasional ke-Indonesiaan, yang menjadi bagian dari peradaban Islam di dunia,” ungkap Rifa’i.

Ia juga menyampaikan, meski para pelajar hingga mahasiswa –selama ini—sudah melaksanakan senam, namun tak sedikit diantaranya yang belum memahami filosofi dari gerakan senam yang sesungguhnya hingga bermanfaat untuk kesehatan dan solidaritas dalam berbagsa.

Muktamar nahdlatul Ulama (NU) ke-73 telah mengamanatkan program- program unggulan dalam rangka mengukuhkan Islam Nusantara. “Berangkat dari pemikiran ini, maka digagaslah upaya sosialisasi Islam Nusantara melalui lagu dan senam islami,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement