Rabu 21 Sep 2016 14:51 WIB

Polisi Usut Temuan Alquran Mini untuk Gantungan Kunci

 Alquran mini. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Alquran mini. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Kepolisian Resor Kota Pariaman, Sumatra Barat, masih mendalami kasus temuan Alquran mini yang digunakan untuk hiasan gantungan kunci dan diperjualbelikan. Temuan ini dikhawatirkan dapat mengarah pada upaya melecehkan dan menistakan agama Islam.

Kapolres setempat, AKBP Riko Junaldy, di Pariaman, Rabu (21/9) mengatakan, untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. "Pedagang dan barang bukti berupa Alquran mini tersebut sudah diamankan untuk ditindaklanjuti," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui barang tersebut buatan Cina, namun diperoleh pedagang berinisial D (40) dari Kota Bukittinggi. Alquran mini yang disita pihak kepolisian tersebut sebelumnya ditemukan oleh masyarakat setempat pada Senin (19/9) dan melaporkannya ke pihak kepolisian.

Setelah menerima informasi tersebut, pihak kepolisian langsung pada Selasa siang (20/9) menyita barang dimaksud dari pedagang di Pasar Pariaman dan ditemukan sebanyak 12 gantungan kunci berbentuk Alquran mini. "Pengakuan pedagang, barang tersebut sudah terjual sebanyak dua buah kepada masyarakat," ujarnya.

Kapolres Pariaman mengimbau, masyarakat setempat agar tidak terprovokasi atas dugaan kasus tersebut, karena dikhawatirkan menimbulkan konflik suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Ketua Dewan Fatwa MUI setempat, Zulkifli Zakaria mengatakan, Alquran mini tersebut termasuk ke dalam penistaan agama Islam. Hal tersebut merujuk kepada surah At-Tariq ayat 13 dan 14. Pada ayat 13 berbunyi, "sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil". Sementara pada ayat 14 berbunyi, "dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau".

"Alquran bukan sebuah mainan, maka hal tersebut sama dengan pelecehan kitab suci agama Islam," kata dia.

Dia menjelaskan, ada tiga poin yang menjadi perbedaan antara Alquran mini dengan aslinya. Alquran asli memiliki tanda pengesahan oleh negara atau disebut tashih, sementara Alquran mini itu tidak ada. Selain itu, halaman pada Alquran mini tidak beraturan, urutan dan susunan surah dimulai dari kiri, sementara yang asli dari kanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement