Selasa 20 Sep 2016 22:00 WIB

Di BWI, Maftuh Basyuni Ingin Aset Wakaf Jadi Produktif

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Maftuh Basyuni
Foto: Republika/ Darmawan
Maftuh Basyuni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) periode 2014-2017, almarhum Maftuh Basyuni ingin aset wakaf yang ada jadi aset produktif. Kepada semua pengurus BWI, ia juga memesankan untuk bekerja maksimal.

Wakil Ketua BWI, Nadratuzzaman Hosen, mengatakan, menjabat Ketua BWI, almarhum Maftuh Basyuni sangat ingin aset wakaf yang ada menjadi aset produktif. Misalnya tanah wakaf yang luas di Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk aktifitas produktif.

Maftuh juga ingin tanah masjid dijadikan tanah wakaf. Pun dana abadi umat dari dana haji pun sempat diharapkan jadi wakaf. ''Banyak terobosan yang dilakukan almarhum. Tapi BWI belum mapan, masih banyak kekurangan,'' kata Nadratuzzaman kepada Republika, Selasa (20/9).

Kepada semua pengurus BWI, lanjut Nadratuzzaman, Maftuh sempat menyampaikan meski sama-sama menjabat untuk periode tiga tahun, pengurus BWI tak boleh seperti pegawai yang dikirim ke luar negeri dimana tahun pertama untuk belajar, tahun ke dua baru bekerja, dan tahun ke tiga siap-siap pulang. Pengurus BWI harus 'tancap gas' sejak hari pertama bertugas. BWI juga diharapkan memiliki target-target jelas.

''Beliau memberi kami ruang berkreasi. Saya sendiri merasa beruntung dan mendapat kehormatan bisa menjadi wakil beliau di BWI,'' kata Nadratuzzaman.

Secara pribadi, Nadratuzzaman mengaku terkesan dengan karir Maftuh mulai dari duta besat hingga jadi menteri agama. Nadratuzzaman menilai Maftuh adalah pria yang mudah bergaul dan murah senyum selain juga berparas elok.

Nadratuzzaman juga mengenal Maftuh sebagai tokoh yang dekat dengan para pemimpin negara seperti Soeharto, Gus Dur, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan semua pengabdiannya, Maftuh dinilai sebagai pengabdi agama dan bangsa.

''Beliau itu selain pandai, pekerja keras, dan disiplin, juga punya pemikiran ke depan dan rasa tanggungjawab besar. Misalnya saat mengupayakan pembangunan kantor MUI. Maftuh sudah memikirkan bagaimana pembangunan itu bisa berjalan.

''Apa saja yang dikerjakan beliau, alhamdulillah sukses. Ini mugkin karena keikhlasan beliau terhadap tugasnya. Di usia tua pun, saya melihat beliau masih enerjik,'' kata Nadratuzzaman.

Ketua BWI, Maftuh Basyuni, wafat Selasa (20/9) di usia 76 tahun. Sebelum menjabat sebagai Ketua BWI, Maftuh pernah menjabat sebagai Menteri Agama di era kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement