REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkenalan petugas kepolisian pelayan masyarakat (PCSO) Jayne Kemp (28 tahun) dengan Islam bermula dari perkara yang sepele. Ia tak pernah menduga sebelumnya. Seorang Muslimah menemuinya di kantor polisi di Eccles, Salford. Wanita itu melaporkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya.
Justru, peristiwa itu membuatnya ingin mengenal lebih jauh risalah samawi ini. Setelah berdiksusi dengan Muslim lainnya di media sosial Twitter, Kemp merasa sangat terinspirasi dengan Islam.
Jayne dibantu mengenal Islam oleh admin akun Twitter Local Masjid, Muhammad Manzoor, di Whalley Range. Pertanyaan-pertanyaan Jayne mengenai Islam diakui Manzoor membuatnya juga belajar lagi. Semoga ini juga bisa menunjukkan Muslim bisa berbaur di masyarakat tanpa keyakinannya ikut luntur. ''Ia menemukan agama bagi dirinya,'' kata Manzoor.
Jayne lantas memutuskan meninggalkan agama Katolik yang selama ini dianutnya. Ia bersyahadat pada April 2012. Kini, ia menjalani hidup sepenuhnya sebagai Muslimah dan menerapkan Islam dalam kesehariannya. Ibu tunggal bagi putra berusia sembilan tahun dan putrinya yang berumur tujuh tahun itu bahkan berencana mengubah namanya menjadi Aminah.
Di Eccles terdapat sebuah masjid besar dengan populasi Muslim yang besar pula. Jayne berpikir dapat mencari tahu lebih banyak tentang Islam di sana. Ia awalnya berprasangka Islam memaksa wanita berada di sekitar dapur rumah saja. Faktanya, Islam mengajarkan untuk memanfaatkan waktu dengan baik, bersabar, dan saling menghormati. “Tapi ternyata Islam tidak puritan,” ungkap Jayne kepada Manchester Evening News, 29 January 2013.
Sejak mempelajari Islam, Jayne melihat adanya kesamaan dengan agamanya terdahulu, seperti menjaga hubungan baik dengan tetangga dan menghormati orang-orang yang lebih tua. Ia memang bukan bermaksud membandingkan atau mencari-cari agama, tetapi ia mengakui semua pertanyaan perihal hidup dijawab oleh Islam. “Saya jatuh cinta dengan Islam,'' kata Jayne.