Jumat 16 Sep 2016 18:24 WIB

Ini Sosok di Balik Desain Masjid Faisal Pakistan

Masjid Faisal
Foto: Atlasobscura
Masjid Faisal

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tak hanya Aga Khan Award di bidang arsitektur yang didapatkannya dari karyanya, Masjid Faisal, di Islamabad. Vedat Ali Dalokay, arsitek yang kerap memenangkan penghargaan tingkat nasional di Turki. Dalokay pernah memenangkan penghargaan internasional bagi Islamic Development Bank (1981) di Riyadh, Arab Saudi.

Rancangannya untuk Masjid Kocatepe di Ankara terpilih dalam kompetisi arsitektur. Sebagai hasil kritik yang kontroversial, rancangan itu tidak diwujudkan. Kemudian, rancangan itu dimodifikasi untuk digunakan sebagai dasar Masjid Faisal di Islamabad.

(Baca: Masjid Faisal Islamabad Terbesar di Pakistan)

Dalokay lahir di Elaz, Turki, pada 10 November1927. Ia menyelesaikan sekolah menengahnya di kota yang sama. Ia kemudian pindah ke Istanbul untuk menyelesaikan Fakultas Arsitektur di Universitas Teknik Istanbul pada 1949. Kemudian, tiga tahun kemudian ia lulus dari Institut Pembangunan Urban dan Urbanisme dari Universitas Sorbonne, Paris, Prancis.

Saat membangun Masjid Faisal, Dalokay memperlihatkan ego sang arsitek yang berasal dari Turki. Hadir tanpa bangunan kubah atau dome seperti lazimnya masjid tradisional, masjid terbesar di Pakistan ini memilih hadir garis-garis modern kontemporer bercampur dengan tenda tradisional khas Beduin.

Kemegahannya makin lengkap karena posisinya yang khas: ia terletak di ujung paling utara kota itu dan di kaki Bukit Margalla, kaki bukitan yang paling barat dari Pegunungan Himalaya. Di ketinggian dan berlatar belakang Bukit Margalla yang indah, lokasi yang seakan menegaskan pentingnya masjid ini: ia bisa terlihat dari kejauhan, baik siang maupun malam.

Desain yang tak lazim itu berangkat dari sejarah panjang arsitektur Islam di Asia Selatan, bercampur dengan garis-garis kontemporer dengan wajah lebih tradisional dari tenda Beduin Arab. Semua dituangkan dalam ruang shalat yang luas berbentuk segitiga dengan empat menara. Tak seperti desain masjid tradisional, masjid ini tanpa lindungan kubah. Minaret meminjam desain bentuk mereka dari tradisi Turki. Minaret yang kurus dan mirip pensil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement