REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain itu, ada satu lagi perubahan besar dalam hidupnya sejak berislam, yakni mengenakan hijab. “Saya memakainya hanya semata-mata bentuk pengabdian saya kepada Allah SWT.
Selain itu, berhijab juga merupakan wujud penghormatan saya kepada suami. Bagi saya, kecantikan seorang wanita terletak pada rambut dan tubuhnya. Dan itu tidak untuk diperlihatkan kepada semua orang,” katanya.
Kini, dalam kesehariannya, Caulfield selalu berbusana sopan layaknya Muslimah. Karena penampilannya itu, tidak jarang orang-orang di kotanya mengira Caulfield sebagai imigran.
Namun, begitu mereka mendengar aksen khas Ringsend (salah satu daerah di pinggiran Kota Dublin —Red) dari bibirnya, barulah mereka tahu bahwa perempuan itu ternyata adalah warga asli Irlandia. “Orang-orang (Barat) sering menganggap perempuan Muslim sebagai kaum yang tertindas. Padahal, Islam sangat menghormati kaum perempuan,” katanya.
Dua tahun lalu, Caulfield menikah dengan seorang Muslim asal Mauritius. Sebagai maharnya, dia memperoleh gelang, liontin emas, uang tunai, dan sebidang tanah dari keluarga suaminya.ed: nashih nashrullah