Kamis 15 Sep 2016 16:20 WIB

Aisha Caulfield Teliti Islam dan Bersyahadat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto: Onislam.net
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hidayah Allah datang kepada seseorang melalui beragam cara. Seperti Aisha Caulfield, misalnya, seorang mantan penganut Katolik yang memutuskan menjadi mualaf setelah melakukan penelitian tentang Islam selama bertahun-tahun.

Caulfield yang berdarah asli Irlandia itu lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga Katolik yang bermukim di Kota Dublin. Ketertarikannya kepada Islam bermula sejak 13 tahun yang silam. Ketika itu, Caulfield merasa ada yang belum lengkap dalam hidupnya.

“Ibarat permainan puzzle, ada satu kepingan gambar lagi yang mesti saya temukan untuk memecahkan teka-teki kehidupan tersebut. Belakangan, saya akhirnya menyadari bahwa ‘kepingan puzzle’ tersebut adalah Islam,” ujar Caulfield seperti dikutip dari laman Irish Independent.

Tidak seperti kebanyakan perempuan di negaranya, Caulfield tidak pernah merasa cocok dengan gaya kehidupan Barat yang begitu bebas. Selain tidak suka mengunjungi klub malam, perempuan itu juga tidak pernah sekali pun meminum minuman keras.

“Saya selalu bertanya-tanya, adakah sekelompok orang di luar sana yang memiliki gaya hidup dan keimanan yang cocok dengan kehidupan yang saya jalani? Berangkat dari pertanyaan itulah, saya mulai tertarik untuk mempelajari Islam,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement