Kamis 15 Sep 2016 09:48 WIB

Studi: Pengeluaran Muslim Hemat 30 Persen Saat Idul Adha

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Seorang anak mengikuti Shalat Idul Adha 1437 H di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (12/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang anak mengikuti Shalat Idul Adha 1437 H di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebuah penelitian baru menemukan pengeluaran Muslim selama Idul Adha lebih sedikit 30 persen dibanding saat Idul Fitri. Penelitian dilakukan kepada keluarga-keluarga di Arab Saudi, terutama di daerah yang terhubung dengan haji.

Kepala Konsultan dan Penasihat Ekonomo di Arab Saudi, Hamzah Own, mengatakan karakteristik berbelanja antara Idul Fitri dan Idul Adha memang bervariasi. Selama Idul Fitri, orang cenderung untuk membeli banyak barang seperti pakaian dan makanan, terutama karena baru selesai dari kewajiban berpuasa.

Namun, saat Idul Adha orang lebih fokus mempersembahkan kurban seperti ternak, dan setidaknya menjauh dari aspek pengeluaran lain. "Hal ini menunjukkan kalau suka cita bisa dieksepresikan dengan berbeda selama Idul Adha dan Idul Fitri," kata Own seperti dilansir Arab News, Kamis (15/9).

Ia menambahkan, Idul Adha memang menjadi kesempatan lain untuk keluarga berkumpul bersama-sama, bukan melakukan perjalanan atau pariwisata. Bahkan, Own menilai mereka yang tidak melakukan perjalanan saat Idul Fitri cenderung akan sibuk mencari hiburan untuk mengisi kekosongan waktu.

Hasil penelitian yang dilakukan di Arab Saudi itu tentu tidak berbeda jauh dengan yang terjadi di Indonesia, mengingat banyak orang menjadi konsumtif menjelang Idul Fitri. Namun, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, sudah seharusnya tidak mengurangi esensi makna umat Islam sebagai Hari Kemenangan. (wahyusuryana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement