REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menunaikan Shalat Idul Adha 1437 H di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Senin (12/9). Heryawan juga mengurbankan dua sapi yang masing-masing disembelihnya sendiri di Masjid Raya Bandung dan Gedung Pakuan.
Heryawan menilai Hari Raya Idul Adha menjadi momentum menguji keimanan Umat Muslim. Di mana manusia diuji kerelaannya menyisihkan sebagian hartanya untuk berkurban. "Berkurban itu tidak mudah. Perlu perang kejiwaan memberikan harta untuk pilih kurban sapi atau hanya kambing satu," kata pria yang akrab disapa Aher usai memotong hewan kurban di Gedung Pakuan, Senin (12/9).
Aher mengajak masyarakat berkurban yang terbaik seduai dengan kemampuan yang dimiliki. Serta diperuntukkan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, ujarnya, berkurban manusia bisa mendapatkan keutamaannya. Di antaranya menghilangkan sifat-sifat buruk dan mendapat keutamaan dari berkurban.
"Pesan tahun ini semoga menghilangkan sifat-sifat buruk dan sombong dengan berkurban ini. Hewan kurban ini kan didahulukan bagi yang tidak mampu. Yang mampu jangan terlalu mengharapkan," ujarnya.
Aher pun mengajak masyarakat untuk meneladani kisah yang menjadi awal mula sejarah berkurban. Di mana Nabi Ibrahim menjadi teladan dengan menghilangkan sifat kebinatangan yang ada pada diri setiap umat manusia.
Menurutnya keluarga Ibrahim telah berhasil melewati ujian ilahi dan keluar sebagai juara. Mereka berhasil meningkatkan sifat kemanusiaannya dengan keimanan dan mengeliminir sifat kebinatangan. Inilah yang menjadi inspirasi di tengah realitas peradaban manusia yang dipenuhi sifat-sifat kebinatangan.
"Ibrahim dan keluarganya yang melegenda menjadi inspirasi kepada kita semua untuk meningkatkan kualitas pribadi kita dengan hikmah berupa ilmu, kebijaksanaan, dan akhlak mulia, serta membangun ketahanan kelurga dengan fondasi tauhid yang kokoh di tengah ancaman yang luar biasa merusak terhadap anak-anak sebagai generasi harapan umat, pelanjut perjuangan di masa depan," tuturnya.