REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) atau pameran buku-buku Islam akan kembali diselenggarakan. Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta telah membentuk kepanitiaan penyelenggaraan IBF tersebut.
M Anis Baswedan, ketua panitia IBF 2017 menjelaskan, seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, kepanitiaan tahun ini terbilang lebih cepat terbentuk, mengingat banyaknya agenda yang harus dipersiapkan.
“Semakin cepat terbentuk, tentu semakin baik agar penyelenggaraan IBF 2017 bisa optimal,” ujar Anis kepada Republika, di Jakarta, Senin (5/9).
Anis menambahkan, pihaknya akan berupaya maksimal memberikan yang terbaik bagi peserta, pengunjung dan seluruh stakeholder kegiatan IBF 2017.
Salah satunya soal tempat penyelenggaraan pameran. “Bila tahun-tahun sebelumnya di Istora Senayan Jakarta, pada 2017 nanti akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC),” terangnya.
Alasan pemilihan lokasi tersebut karena jumlah peserta yang terus meningkat setiap tahunnya. “Pada IBF 2016 lalu, jumlah pesertanya mencapai 413 peserta. Dan itu masih banyak yang mau mendaftar,” terangnya.
Untuk penyelenggaraan IBF 2017, pihaknya menargetkan minimal sama dengan jumlah peserta tahun 2016. “Jika lebih banyak tentu akan semakin baik. Kami akan mencoba memfasilitasinya dengan baik,” ujar direktur penerbit Akbar Media tersebut.
Selain soal tempat, kata dia, ada perubahan waktu pelaksanaan IBF. Bila tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan IBF selalu pada akhir bulan Februari dan awal Maret, selama 9-10 hari. “Tahun 2017 lebih pendek, yakni selama lima hari. Waktunya insya Allah pada tanggal 3-7 Mei 2017,” ungkapnya.
Berdasarkan perubahan jadwal dan tempat itu, pihaknya berharap, persiapan peserta dan panitia bisa lebih optimal dan lebih baik. Anis menambahkan, ada kemungkinan pula pada penyelenggaraan IBF 2017 mendatang itu setiap pengunjung akan dikenakan tiket masuk.
Selama ini, kata dia, setiap peserta yang masuk area pameran tidak dipungut biaya tiket masuk. “Kami masih mengkajinya perlu tidaknya diberlakukan tiket masuk itu. Begitu pula soal besarannya, masih kami diskusikan dengan panitia,” terangnya.
Seperti diketahui, bila dibandingkan dengan pameran lain seperti pameran motor show, pameran mobil, komputer, perumahan, dan lainnya, hanya pameran buku yang tidak pernah memungut tiket masuk.
Untuk pameran lain itu, tiket masuknya bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per orang. Dan harga tiket itu berbeda dengan akhir pekan (week end) yang cenderung makin mahal.
“Yang pasti, perlu tidaknya soal biaya masuk itu, masih kami diskusikan,” ujar Anis. Untuk pameran IBF 2017 mendatang, pihaknya akan mengusung tema “Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam.”