REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Sigit Iko Sugondo memprediksi kenaikan jumlah pengurban tahun ini bisa mencapai 30 persen. Ia meyakini kenaikan harga hewan kurban tak berpengaruh besar pada minat masyarakat untuk berkurban.
Sebagai bukti, target hewan kurban LAZ Al Azhar ditingkatkan dibanding tahun lalu yang hanya 1.200, sekarang mencapai dua ribu. Ia menyebut setiap hari, bisa menerima puluhan orang yang hendak berkurban lewat lembaganya.
"Kita alami peningkatan bisa sampai 20 persen lebih sampai 30 persen dibanding tahun lalu. Rata-rata tiap hari LAZ Al Azhar bisa transaksi 50 ekor per hari. Bahkan pernah sampai 60 ekor. Padahal tahun lalu 60 ekor transaksi bisa terjadi dalam dua hari," katanya kepada Republika.co.di, Senin (5/9).
Ia mengakui kenaikan harga hewan kurban tahun ini mencapai 15 persen dibanding tahun lalu. Menurutnya, kenaikan sudah terjadi dari tingkat peternak. Namun ia menilai kenaikan harga hewan kurban tak berpengaruh pada minat masyarakat untuk berkurban.
"Justru minatnya sampai dengan hari ini malah besar dibanding tahun lalu, karena ibadah itu kan kalau sudah keinginan kuat ya harganya tinggi juga enggak apa-apa, contohnya ibadah haji gitu orang rela bayar mahal padahal baru bisa haji sepuluh tahun kemudian," ujarnya.
Sebagai salah satu lembaga penyalur hewan kurban, ia menjanjikan LAZ Al Azhar berusaha meminimalisir transaksi ghoror. Ia menyebut para pengurban akan dijelaskan bagaimana hewan kurban diternak hingga penyerahan bukti foto bagi setiap hewan yang telah dikurban. Alhasil ia berharap prinsip kepercayaan menjadi salah satu kelebihan lembaganya.
"Kalau di lembaga lain mungkin murah, tapi enggak tahu barangnya dari mana. Saya kira kita harus bisa memberikan layanan terbaik pada pengurban biar mereka yakin kurban bersama kita itu sudah betul secara kaidah fiqih dan dampak sosialnya," kata dia.