Kamis 01 Sep 2016 11:02 WIB

Laznas BMH Prioritaskan Kurban ke Pedalaman

BMH berbagi kurban (ilustrasi).
Foto: BMH
BMH berbagi kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas BMH memprioritaskan pembagian kurban ke daerah pedalaman, pelosok dan perbatasan. Direktur Utama BMH Supendi mengatakan dengan jaringan kerja yang telah lama terbangun dari kota hingga daerah pedalaman dan pedesaan terpencil, Laznas BMH bisa menjadi mitra kaum Muslimin yang ingin berbagi ceria di hari raya Idul Adha yang banyak di antaranya tidak bisa menikmati kebahagiaan di hari qurban.

“Daerah tersebut menjadi prioritas distribusi qurban tahun ini. Program program BMH sejak lama eksis dan tersebar di wilayah pedalaman, terpencil, perbatasan dan kepulauan,” ujar Supendi.

Sebagaimana dialami dan dikisahkan para dai tangguh BMH yang langsung merasakan betapa sulitnya menjalani kehidupan di pedalaman dan pedesaan terpencil, sudah selayaknya kepedulian kita sampai kepada saudara seiman di sana. Di sisi lain, di banyak tempat lokasi distribusi kurban, butuh waktu yang panjang untuk ditempuh, mulai dari berganti kendaraan dari motor ke perahu bahkan berganti hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Daging qurban di wilayah seperti ini masih tergolong makanan berprotein yang mewah. Hal ini sangat berbeda dengan di kota kota besar, pasokan makanan sangat mudah didapatkan dan akses tersedia mudah dijangkau. Untuk tahun ini tidak kurang dari 1.800 titik yang menjadi target distribusi qurban tahun ini. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari dai dan jaringan BMH di seluruh Nusantara.

“Keterbatasan infrastruktur sulitnya akses membuat daerah seperti ini kerap terbelakang segi ekonomi dan pendidikan. Maka sangat layak jika tempat ini jadi prioritas,” kata Supendi

Tahun ini BMH memperkuat basis distribusi dengan membangun kemitraan bersama dai dan pesantren di pedalaman. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyaluran kurban bisa lebih tepat pada sasaran yang membutuhkan.

Seperti sosok Ustaz Taufik yang berdakwah di Desa Kedang Ipil, Kutai Kertanegara. Kesehariannya berdakwah dari satu kampung ke kampung lainnya. Jaraknya tidaklah dekat dan medannya sulit dilalui kendaraan. Untuk mempermudah mobilitas, baru baru ini BMH salurkan motor untuk Ustaz Taufik, agar dakwah di kampung-kampung mualaf yang selama ini dikunjunginya disambangi bisa terus berjalan dengan baik.

Ustaz Taufik berharap, adanya hewan kurban yang disalurkan untuk daerah pedalaman Kaltim yang selama ini dibinanya. Daerah binaan Ustaz Taufik merupakan kantong kemiskinan yang mayoritas penduduknya adalah mualaf.

“Kurban itu wujud kepedulian dan bukti solidaritas ajaran Islam. Selain bisa menambah tali persaudaraan, menambah gizi juga juga merekatkan hubungan dengan komunitas non muslim,” kata Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement