Rabu 31 Aug 2016 11:41 WIB

Ustaz Yusuf Mansur: Menghafal Alquran untuk Dakwah

Ustaz Yusuf Mansur dan Sekretaris Jendral Liga Internasional Tahfidz Qur’an, Syaikh Abdullah Ibn Ali Basfar.
Foto: dok. daarul quran
Ustaz Yusuf Mansur dan Sekretaris Jendral Liga Internasional Tahfidz Qur’an, Syaikh Abdullah Ibn Ali Basfar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Tahfidz Alquran Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Ustaz Yusuf Mansur berharap para ulama Alquran tidak mematahkan semangat generasi muda yang menggelorakan semangat menghafal Alquran.

''Saya berharap, para ulama Alquran termasuk para peserta Seminar Internasional Aluran tidak mematikan kreatifitas anak-anak muda yang menggelorkan menghafal Alquran,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur dalam Seminar Internasional Alquran di Jakarta, Rabu (31/8).

Dai asal Betawi yang begitu bersemangat membumikan menghafal Alquran di Indonesia ini mengaku di awal gerakannya tak sedikit para ulama Alquran dari dalam dan luar negeri yang mengkritiknya dengan konsep One Day One Ayat.

''Bahkan, beberapa ulama Alquran dari Hay-ah Alquran meminta saya untuk menyetop cara menghafal Alquran yang saya gelorakan yakni One Day One Ayat,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur..

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, para ulama Alquran ketakutan, bila ada satu juta orang yang menghafal Alquran kemudian salah, lantas bagaimana cara memperbaikinya?

''Nah, cara pandang inilah yang berbeda. Sedangkan saya berpikir, lebih baik ada yang menghafal Alquran daripada tidak ada sama sekali yang membaca Alquran,'' jelasnya.

Tokoh Perbukuan Indonesia dari Islamic Book Fair ini lebih lanjut mengungkapkan, tahfidz Alquran yang dikembangkan Pondok Pesantren Daarul Quran adalah liddakwah, untuk tujuan dakwah. ''Agar banyak Umat Muslim Indonesia yang hafal Alquran,'' ujar Ustaz Yusuf Mansur.

Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan, saat ini di seluruh Indonesia dan luar negeri berdiri 6000 Rumah Tahfidz yang berafiliasi dengan Pesantren Daarul Quran dengan jumlah santri yang muqim sebanyak 600 ribu santri. ''Rumah Tahfidz yang terbaru berdiri di kaki Gunung Fuji, Jepang,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement