Oleh: Fajar Kurnianto
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW bersabda, “Malaikat mendoakan orang yang masih belum beranjak dari tempat shalatnya selama tidak berhadas (wudhunya belum batal). Malaikat itu mendoakan mereka, ‘Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia’.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)
Orang Mukmin diimbau untuk banyak berdoa dan meminta didoakan oleh orang atau pihak lain. Salah satunya adalah meminta agar didoakan oleh malaikat, makhluk Allah yang tercipta dari cahaya dan selalu taat kepada-Nya, tidak pernah berbuat maksiat atau durhaka kepada-Nya. Dengan malaikat, seorang Mukmin tak perlu bertemu langsung karena ia makhluk gaib. Ia cukup melakukan amal yang jika dilakukan maka malaikat akan mendoakannya.
Di antara amal itu adalah tidak beranjak dari tempat shalat, seperti disebutkan dalam hadis di atas. Maksudnya, tetap duduk di tempat shalat sambil berzikir, berdoa, bermunajat, atau membaca Alquran, dalam kondisi tetap suci belum berhadas. Pada saat semacam itu, malaikat mendoakannya agar diberi ampunan dan rahmat oleh Allah. Dua hal yang sangat diharapkan oleh orang Mukmin dalam kehidupannya di dunia. Di samping ia sendiri yang berdoa memohon ampunan Allah dan rahmat-Nya, malaikat ikut mendoakannya.
Menurut para ulama, seperti disebutkan dalam kitab Al-Muntaqa Syarh Al-Muwatha’ karya Abul Walid Al-Baji, ada dua pengertian dari doa malaikat terhadap orang yang belum beranjak dari tempat shalatnya. Pertama, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih di tempat shalat tadi sebelum orang tersebut mengerjakan shalat fardhu atau ia menunggu shalat.
Kedua, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih tetap di tempat shalatnya setelah mengerjakan shalat fardhu. Baik orang tersebut tetap di situ untuk berzikir, atau untuk menunggu shalat fardhu berikutnya.
Shalat adalah amal paling utama dan dicintai Allah, serta merupakan salah satu pilar atau rukun Islam yang lima. Ia juga merupakan amal yang akan dihisab pertama kali di akhirat; jika ia baik maka baik pula seluruh amalnya, jika buruk maka buruk pula seluruh amalnya. Ia juga merupakan amal yang pahalanya besar.
Shalat juga ibadah yang perintahnya langsung diterima Nabi di malam Isra Mi’raj saat beliau bertemu Allah di Sidratul Muntaha. Karena itu, menunggu shalat termasuk amal yang mulia pula, bahkan sampai di doakan malaikat. Baik itu menunggu shalat fardhu, artinya sebelum azan sudah berada di masjid. Atau, setelah shalat fardhu dengan berlama-lama di masjid, menunggu shalat fardhu berikutnya.
Doa malaikat termasuk salah satu yang cepat dikabulkan Allah, karena ia makhluk yang dekat dengan-Nya. Adapun kita makhluk yang sering berbuat salah dan dosa terhadap Allah. Kita amat membutuhkan ampunan-Nya dan rahmat-Nya. Dalam hadis disebutkan, Nabi berdoa minimal tujuh puluh kali dalam sehari. Beliau SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku ini beristighfar kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Al-Bukhari).
Dalam hadis lain, bahkan disebutkan Nabi SAW beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari. Beliau bersabda, “Sesungguhnya hatiku diterangi cahaya dan sesungguhnya saya itu beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.” (HR Muslim).