REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rasulullah menegaskan dalam salah satu haditsnya, bahwa Mukmin yang kuat lebih baik daripada Mukmin yang lemah. Apakah maksudnya?
Menurut Ketua Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI) Dr Sutrisno Muslimin MSi, kuat di sini tidak hanya dalam pengertian fisik. “Kuat yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW tidak hanya fisik, tapi juga otak dan jiwa,” kata Sutrisno Muslimin saat menjadi pembina upacara pada peringatan hari kemerdekaan RI ke-71 yang diadakan oleh Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di kampus SBBI Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/8/2016).
Upacara tersebut diikuti oleh seluruh siswa dan guru KB/TK, SD, SMP dan SMA Bosowa Bina Insani, baik program reguler, boarding maupun internasional. Selain itu, juga hadir pengurus Parent Association Bosowa Bina Insani (PABBI) tingkat KB/TK, SD, SMP dan SMA, serta undangan lainnya.
Sutrisno lalu memaparkan pengertian hadits tersebut dan dikaitkan dengan hal-hal yang harus dilakukan oleh para siswa SBBI. Pertama, kuat secara fisik.
“Siswa SBBI harus kuat fisiknya. Kita bisa mencontoh pendiri Bosowa Group H M Aksa Mahmud. Usianya sudah 71 tahun tapi masih kuat main golf 18 hole. Juga Wakil Presiden H M Jusuf Kalla yang usianya sudah 74 tahun, namun masih kuat jalan kaki main golf 9 hole,” tuturnya.
Kedua, kata doktor pendidikan lulusan UIKA Bogor itu, kuat intelektualnya. “Para siswa SBBI harus kuat intelektualnya, berpikirnya, nalarnya. Para siswa SBBI harus menjadi pemikir yang tangguh,” kata Sutrisno.
Ketiga, kuat psikisnya. “Para siswa siswa SBBI harus kuat psikisnya. Tidak cengeng. Tidak gampang bawa perasaan (baper). Harus siap dan kuat menghadapi tantangan hidup sekeras apa pun,” papar Sutrisno.