Rabu 17 Aug 2016 13:26 WIB

PBNU: Tujuh Belasan Juga Marak di Pesantren

Rep: Amri Amrullah/ Red: Achmad Syalaby
Sekitar 6.000 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menggelar shalat sunah Istisqa (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Sekitar 6.000 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menggelar shalat sunah Istisqa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemeriahan perayaan 17 Agustus disemarakkan diberbagai tempat menyambut Hari Kemerdekaan, tidak terkecuali di lingkungan pesantren. Ketua PBNU Sulton Fatoni mengatakan pondok pesantren melakukan upacara kemerdekaan sebagai bukti rasa cinta Tanah Air. 

Fenomena ini sebagai pesan masyarakat pesantren kepada pihak-pihak tertentu yang makin meremehkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Ulang Tahun Indonesia tahun ini disambut dengan upacara bendera oleh pondok-pondok pesantren. Sengaja, untuk diteladani oleh mereka yang hidup di sini namun emoh (tidak mau) NKRI," Kata Sulton, Rabu (17/8).

Menurut Sulton, era teknologi informasi yang sedang di puncak capaiannya saat ini tidak boleh menjauhkan anak anak muda dari komunitas sosialnya. Karena itu, generasi muda perlu terus diingatkan agar meningkatkan solidaritas sosialnya, untuk lebih mudah cinta kepada Tanah Air.

Menurut dia, hanya orang yang punya Tanah Air yang bisa merancang masa depan. Sebaliknya orang orang yang tidak peduli terhadap Tanah Airnya akan dilupakan sejarah. "Inilah yang diingatkan oleh masyarakat pesantren dengan maraknya upacara Agustusan di pondok pondok pesantren," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement